MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Peringatan HUT ke-351 Provinsi Sulsel, Senin 19 Oktober 2020 diperingati sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Akibat terjadinya pandemi covid-19, perayaannya dilakukan secara sederhana. Puncak peringatan Hari Jadi Sulsel dilakukan secara terbatas di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulsel. Hanya diikuti anggota DPRD, unsur Forkopimda, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati tak bisa disaksikan secara langsung, peringatan HUT Sulsel tersebut bisa diikuti melalui aplikasi zoom. Termasuk bagi pejabat lingkup Pemprov Sulsel, dari eselon III hingga IV.

Hal itu berdasarkan Surat Edaran Gubernur Sulsel ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Nomor 003-3/6964/Biro Ekbang terkait peringatah HUT-351 Sulsel Tahun 2020.

Disebutkan jika Peringatan HUT Sulsel bisa disaksikan dari kantor masing-masing melalui aplikasi zoom dengan
mengikutsertakan pejabat eselon III dan IV.

Seperti yang dilakukan jajaran manajemen RSUD Haji Makassar. Dengan mengenakan busana adat daerah, mereka menyaksikan Rapat Paripurna di Gedung DPRD Sulsel secara virtual.

Melalui layar kaca yang telah disiapkan, manajemen RSUD Haji Makassar dengan seksama menyaksikan pemaparan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah terkait capaian dan kemajuan yang telah diraih Sulsel hingga saat ini.

Termasuk upaya pelestarian budaya Sulawesi Selatan, Bugis, Makassar, Toraja, Luwu, dan Massenrempulu.

Direktur Utama RSUD Haji, drg Haris Nawawi, kendati hanya bisa diikuti lewat layar kaca, namun tidak mengurangi esensi dari perayaan HUT Sulsel.

“Tetap khidmat dan semarak, walaupun tidak bisa disaksikan secara langsung karena pandemi covid. Kami juga dari manajemen RSUD Haji tak mau ketinggalan merayakannya. Manajemen hari ini secara kompak mengenakan baju adat sebagai simbol kecintaan terhadap Sulsel,” ungkap Haris.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan Program, Evaluasi, Hukum, Humas, dan Pemasaran, Badaruddin mengaku cukup tersentuh dengan pidato gubernur pada perayaan Hari Jadi Sulsel kali ini.

Lelaki yang juga salah seorang sesepuh Bumi Massenrempulu itu mengaku terharu, karena untuk pertama kalinya, gubernur menyebutkan nama Massenrempulu yang disejajarkan dengan suku lain seperti Bugis, Makassar, Toraja, Luwu.

“Itu menandakan jika Massenrempulu yang kaya dengan beragam potensi alam merupakan bagian yang tidak terpisah dan memberikan kontribusi yang harus diperhitungkan untuk kemajuan Sulsel,” tandas Badaruddin. (*)