Site icon Ujung Jari

Gowa Peringkat Pertama Turunkan Stunting

GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa patut berbangga sebab upayanya membabat angkat stunting hingga ke level bawah mampu direalisasikan.

Terbukti Kabupaten Gowa meraih peringkat pertama kabupaten yang berhasil menurunkan angka stunting pasca penilaian hasil kinerja lokus pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi tingkat Sulsel tahun 2020 yang dikeluarkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan diumumkan bersamaan peringatan HUT Sulsel ke 351.

Kadis Kesehatan Gowa dr Hasanuddin selaku pelaksana teknis penanganan stunting saat dimintai komentarnya mengaku bersyukur. “Turunnya angka stunting di Gowa ini berkat kerja rembuk sejumlah OPD yang dilibatkan dengan pola penanganan berdasar analisis kegiatan, rembukan dan perbup stunting,” ujarnya.

Dikatakan Hasanuddin, dalam penanganannya kami memiliki 50 ribu anak sebagai sasaran lokus. Dari 50 ribu itu ternyata kami menemukan 3.000 bergejala stunting. Ini data Pebruari 2020.

“Pada pebruari itu jadi penentuan lokus analisis aksi 1 dimana ada 15 desa pada lima kecamatan yang jadi lokusnya. 15 lokus itu yakni 14 desa dan 1 kelurahan,” jelas dr Hasanuddin di kantornya didampingi Lisnawati Jamaluddin selaku pengelola program gizi dan Nurmiati, Kabid Kesmas, Senin (19/10/2020).

Dikatakan Kadis Kesehatan Gowa bahwa untuk Agustus kemarin masih tahap perampungan dan pihaknya kembali melakukan validasi data.

Dijelaskan dr Hasanuddin, 15 desa/kelurahan di lima kecamatan sebagai lokus penurunan stunting adalah Kecamatan Bontonompo meliputi Desa Katangka, Desa Romanglasa, Desa Bontolangkasa Selatan dan Desa Manjapai. Kecamatan Bontonompo Selatan meliputi Desa Tanrara, Desa Tindang, Desa Salajangki, Bontosunggu dan Desa Pabbubdukang.

Kecamatan Manuju meliputi Desa Moncongloe. Kecamatan Barombong meliputi Kelurahan Lembang Parang dan Desa Tamanyelleng. Sementara Kecamatan Bajeng Barat meliputi Desa Tanabangka, Desa Mandalle dan Desa Gentungang.

Adapun hasil penilaian kinerja kabupaten lokus pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi tingkat Sulsel tahun 2000 sesuai peringkat adalah Kabupaten Gowa peringkat I dengan skor 38 menyusul Takalar dengan skor 38 juga peringkat I sementara peringkat II dengan skor 37 adalah Kabupaten Sinjai, Toraja Utara dan Jeneponto. Peringkat III adalah Pinrang dengan skor 36.

Sementara pada peringkat IV diraih Kabupaten Pangkep dengan skor 33, menyusul peringkat V Kabupaten Selayar skor 32 dan Kabupaten Tana Toraja skor 28 pada peringkat VI.

Terpisah Ketua TP PKK Gowa Priska Paramita Adnan kepada BKM mengatakan meski Gowa raih peringkat terbaik namun itu bukan kepuasan akhir.

“Masih banyak tugas yang harus diselesaikan dan program terkait penanganan dan pencegahan stunting ini perlu terus dipantau dan dilanjutkan demi anak-anak di Kabupaten Gowa yang merupakan generasi masa depan Indonesia,” kata istri Adnan Purictha Ichsan ini.

Dikatakan Priska, adalah kewajiban semua pihak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, kata Priska, terkadang para ibu yang merupakan tiang keluarga, tiang suatu bangsa itu butuh sedikit support, edukasi dan bantuan agar dapat melahirkan dan membesarkan generasi masa depan yang tentunya lebih cerdas dan tangguh.

“Makanya saya ajak seluruh ibu di Gowa untuk membekali diri dengan berbagai ilmu agar wawasan berpikir kita terbuka. Agar kita banyak bekal dalam mendidik dan membesarkan anak termasuk tau bagaimana kita mengatur gizi anak. Bukan dari mahalnya bahan makanan tapi yang penting adalah nilai gizinya,” kata Priska tetap mengajak kaum ibu untuk membiasakan anak-anaknya makan ikan dan sayuran hijau dan rajin ke posyandu untuk menimbang anak balitanya.

Sebagai program penunjang, seruan menanam pohon kelor tetap jadi hal wajib dilakukan kaum ibu di desa maupun di kota dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Selain soal gizi, hal lain yang menunjang penanganan stunting adalah lingkungan, sanitasi, pendidikan, keagamaan dan lainnya.

Karena itu dalam penanganan stunting ini bukan hanya Dinas Kesehatan yang berkiprah tapi sejumlah sektor dilibatkan seperti Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas PMD, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas PPKB, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Dinas Kominfo-SP. (sar)

Exit mobile version