MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Koordinator Komunitas ADAMA kota Makassar Idris Ahmad Marewa menanggapi santai munculnya berbagai fitnah bagi-bagi sembako yang dialamatkan ke relawan/ komunitas pendukung Pasangan Moh. Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi.
Mewakili 297 Komunitas relawan yang menjadi basis pendukung Danny Fatma, Ia menyampaikan keberatan dan mencurigai hal itu adalah reaksi dari rival politik ADAMA yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami (komunitas) sering difitnah. Ini mungkin reaksi terlalu panik rival Paslon Kami menyikapi tingkat elektabilitas ADAMA yang terlalu tinggi. Apalagi beberapa pekan terakhir dukungan komunitas masyarakat terus mengalir untuk pasangan ADAMA,” ucap Idris sembari tertawa ringan, saat ditemui di Markas Pemenangan ADAMA, Jumat (16/10).
Menurut Idris, Komunitas ADAMA tidak pernah melakukan hal-hal yang berbau money politik atau bagi-bagi sembako.
Bahkan kata dia, justru pihaknya mengharamkan segala kecurangan demokrasi yang tidak mendidik seperti itu. Danny Pomanto lanjutnya juga selalu menyampaikan pada setiap moment kampanye dialogisnya bahwa Danny-Fatma tidak menggunakan cara-cara bagi sembako untuk meraup suara atau menperoleh simpati masyarakat. Dan 297 komunitas patuh dan tertib akan hal itu.
“Perlu diketahui bahwa kandidat kami memiliki elektabiltas tertinggi. Kami bukan penantang. Seandainya kami penantang bisa saja hal itu menjadi wajar. Karena biasanya yang bagi-bagi beras (Sembako) itu adalah penantang. Mustahil komunitas kami melakukan hal konyol yang justru akan merugikan kandidat kami,” jelasnya.
Ini pertarungan gagasan dan ide memakmurkan masyarakat dan membangun kota yang lebih baik ke depan, kata Idris bukan ajang fitnah, perang hoax, atau berlomba-lomba membodohi masyarakat.
“Intinya, mari bertarung secara fair. Kalau ada yang melaporkan komunitas kami bagi-bagi sembako silahkan dibuktikan dan dilaporkan ke pihak berwenang. Jangan sampai memfitnah. Urusan dengan Tuhan mi itu,” kuncinya. (**)