MAKASSAR, UJUNGJARI- Pasangan calon walikota dan wakil walikota Makassar dalam Pilkada 2020, Munafri Arifuddin (Appi) – Abdul Rahman Bando (Rahman), untuk pertama kalinya pisah daratan berkampanye.
Kamis (8/10/2020) ini, Rahman tetap berada di daratan Makassar, berkampanye di zona wilayah Kecamatan Wajo dan Bontoala. Di Wajo, Rahman mengunjungi pasar Bacan yang berlokasi di kawasan pecinan.
Sementara Appi sejak pagi sudah berangkat ke Pulau Barrang Caddi yang masuk dalam wilayah Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Hanya satu titik kampanye di pulau ini, Appi dan rombongan melanjutkan kampanye dan kunjungan silaturrahim dengan warga di dua lokasi di Pulau Barrang Lompo. Kedua pulau itu ditempuh sekitar 15 menit.
Seperti biasa, protap kampanye paslon Appi-Rahman, selalu ikut Duta Sehat dan Satgas Kesehatan.
Dalam kampanye virtual Rabu, salah satu pulau yang ikut bergabung, yakni Laelae. Saat menjawab pertanyaan salah satu peserta kampanye di Pulau Laelae, Appi mengungkapkan program kerja dan kebijakan Appi-Rahman terkait pembangunan kepulauan dan pesisir.
Menurut Appi, pembangunan di wilayah pesisir dan pengembangan masyarakat pesisir memang perlu perhatian khusus. Masalahnya, kebanyakan mereka berprofesi sebagai nelayan yang sangat tergantung pada musim. Rentan.
Adakalanya mereka tidak melaut jika musim gelombang tinggi sehingga bisa jadi mereka tidak mendapatkan penghasilan sampai berhari-hari. Oleh karena itu, masyarakat pesisir harus diberi pelatihan untuk peningkatan keterampilan yang terkait dengan pekerjaan sehari-hari mereka.
Appi mencontohkan ibu-ibu dan remaja putri diberi pelatihan mengolah hasil-hasil laut agar bernilai tambah. Dengan demikian ada tambahan penghasilan diluar usaha melaut suami.
Dibentuk juga badan usaha kecil yang dikelola bersama atau diserahkan pengelolaannya kepada pemuda-pemuda pencari kerja atau pengangguran di wilayah itu sehingga mereka justru menciptakan lapangan kerja untuk dirinya dan orang lain.
Terkait masyarakat pulau-pulau, Appi memiliki program yang akhirnya mengurangi beban pengeluaran teekait kewajiban ke pemerintah, pada sisi lain meningkatkan pendapatan warga.
Salah satu cara mengurangi beban pengeluaran warga pulau-pulau, yaitu mendekatkan infrastrur, sarana dan prasarana kepada masyarakat pulau. Bangun sekolah, pasar, sarana kesehatan, transportasi yang murah dan aman, adalah contoh intervensi pemerintah untuk mengurangi.pengeluaran mereka karena tidak perlu ke kota untuk mendapatkannya. Dengan demikian daya beli mereka menjadi lebih baik. (*)