ikut bergabung

Review Sepekan Kampanye, Appi-Rahman Digempur Keluhan Masalah Mendasar


Politik

Review Sepekan Kampanye, Appi-Rahman Digempur Keluhan Masalah Mendasar

Padahal di kawasan itu terdapat kanal yang bisa menampung air kala musim penghujan. Namun drainase tidak pernah dibangun. Warga menderita di kala musim hujan tiba.

“Itulah kasian kenapa kami minta kalau Pak Appi duduk Wali kota Insyaallah, supaya ini diperhatikan,” ujarnya dengan nada hatap.

Di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, keluhan warga malah lebih kompleks. Arman Rauf, salah seorang tokoh masyarakat membeberkan, sudah puluhan tahun air PDAM tak dirasakan warga. Mereka hanya menikmati air bersih dari sumur bor.

“Kita sudah berulang kali meminta tapi tak pernah digubris. Kami sudah bosan dan tentunya berharap bila Pak Appi terpilih jadi wali kota bisa menuntaskan hal ini,” bebernya.

Tak hanya itu, kata pria yang juga Imam Masjid Syekh Yusuf ini, pemerintah sebelumnya juga tak pernah memperhatikan kondisi kebersihan lingkungan warga. “Kalau hujan, di sini banjir. Sampah berserakan. Air hujan menggenangi jalan sana sini,” katanya.

Terkait sampah, keluhan warga umumnya soal pengelolaan sampah yang kurang baik sehingga selalu terjadi penumpukan, menimbulkan bau busuk yang menyengat. Masalah lainnya iuran sampah yang dianggap membebani.

“Ini kebutuhan paling urgen. Bagaimana orang bisa memasak kalau tak punya air bersih. Kita harus tuntaskan hal ini,” respon Appi. Untuk sampah, Appi janjikan pengelolaan yang baik karena menyangkut kebersihan lingkungan dan kesehatan warga. Iurannya digratiskan kalau terpilih memimpin Kota Makassar.

Baca Juga :   15 Calon Berebut Rekomendasi Partai Golkar Maros

Pada umumnya, masyarakat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Appi-Rahman yang telah menunjukkan komitmen dengan program nyata pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerjunkan Duta Sehat, Satgas Kesehatan membagikan masker dan handsanitizer, melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan pengasapan (fogging). Appi-Rahman sudah beraksi saat orang lain masih berjanji.

Curhat warga tentang sampah, banjir, air bersih, jalan rusak, keamanan, lapangan kerja, merupakan persoalan mendasar yang menjadi tanggung pemerintah kota. Pada bagian ini, pemerintah gagal. 

Itulah realitas kehidupan warga dan kota metropolitan ini. Muka mengkilap, tetapi badannya yang terbungkus pakaian gemerlap pencitraan, ternyata penuh koreng, panu, dan luka hati warga. Sebagian wajah bopeng Kota Makassar,  merindukan tampilnya pemimpin yang mau mendengar dan adil bagi warganya. Bukan sebaliknya, pemimpi yang hanya mau menyimak penjilatan pemujanya dan adil seadil-adilnya hanya bagi keluarga dan kroninya. (*)

dibaca : 64

Laman: 1 2



Komentar Anda

Berita lainnya Politik

Populer Minggu ini

Arsip

To Top