MAKASSAR, UJUNGJARI– Walikota Makassar terus berganti, namun masalah krisis air bersih di kawasan padat penduduk di utara Makassar belum juga terselesaikan.
Nyaris tiap tahun jika memasuki musim kemarau tiba pada Juli atau Agustus, warga di kawasan utara Makassar termasuk di Kelurahan Pannampu harus berjibaku mendapatkan air bersih.
Antrean warga mendapatkan air bersih dengan menenteng jerigen atau embernya pun meenjadi pemandangan biasa.
Keluhan inilah disampaikan warga Pannampu saat mereka berdialog dengan calon wakil wali kota Makassar, Abdul Rahman Bando, saat kampanye tatap muka di Jl Kesempatan Raya No 19, RT 01 RW 16, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Minggu (4/10/2020) sore.
“Air bersih di sini kenapa tidak bisa disamakan dengan daerah lain, selalu kesusahan. Khususnya Tallo, apa kendalanya. Kenapa yang lain bisa mengalir, sementara Tallo terutama Pannampu dan sekitarnya tidak bisa mengalir air kalau musim-musim kemarau seperti sekarang. Ini sudah puluhan tahun, bukan lagi berapa tahun kami selalu mengeluh kalau bulan-bulan delapan bulan tujuh,” keluh Abd Haris selaku Ketua RT setempat.
Akibatnya menurut Abd Haris, sebagian besar warga harus mencari dengan cara membeli. Biaya yang harus dikeluarkan pun tak sedikit. Harga per jerigen air bersih seribu rupiah.
“Sangat memberatkan sekali kasian. Kita harus jalan jauh cari air ke orang yang mengalir airnya baru dibeli seribu per jerigen. Kalau tiap hari kita butuh 30 jerigen berapa memang uang yang harus dikeluarkan,” ungkap warga yang bermukim di Kompleks Pasar Pannampu itu.
Merespon keluhan warga Pannampu ini, Rahman Bando mengatakan, tak hanya di wilayah Pannampu yang mengalami kondisi ini, sebagian besar wilayah di utara Makassar ini.
“Saya sudah datang di Barukang, datang di Pannampu, saya datang di Tinumbu semua keluhannya air bersih. Ini berarti tidak cukup dengan kapasitas instalasi pipa PDAM yang masuk ke sini,” ucapnya.
Apalagi menurutnya kawasan utara Makassar berpenduduk cukup padat, sehingga dibutuhkan segera penambahan instalasi pipa PDAM.
“Soal air bersih memang harus kita dorong PDAM agar menambah kapasitas instalasinya menuju wilayah Makassar utara karena penduduk di sini lumayan banyak,” sambungnya.
Pada kesempatan itu beberapa warga lainnya juga mengeluhkan terkait semrawutnya kondisi Pasar Pannampu.
Salah satu pasar tradisional terbesar di Makassar ini dirasa tak lagi nyaman terlebih dengan berbagai rentetan peristiwa kebakaran yang membuat kondisi pasar makin memburuk.
Lahan parkir yang kurang membuat pengunjung tak nyaman, begitupun kondisi dalam pasar yang becek.
“Apalagi pasar kita ini baru-baru kebakaran maka itu harus ada pembangunan, harus ada pembenahan total karena sekarang ini di bawahnya becek, di atas rakyat lagi swadaya sendiri membenahi maka ini program pemerintah kalau kami yang terpilih harus kita benahi ini,” papar mantan Kadis Pendidikan kota Makassar itu.
Beruntungnya menurut Rahman Bando sebab untuk membangun pasar diperlukan anggaran yang harus bersinergi dengan DPRD.
Sementara itu saat ini Rahman Bando bersama Munafri Arifuddin diusung Partai Demokrat, PPP dan Perindo yang legislatornya beberapa memiliki Dapil di wilayah utara Makassar.
Termasuk saat kunjungan atau kampanye kali ini Rahman Bando didampingi Legislator Makassar dari PPP, Rachmat Taqwa Quraisy.
“Tentu akan kita bicarakan dengan DPRD karena terkait dengan anggaran tapi kita bersyukur karena di wilayah utara ini ada Pak Rachmat Taqwa, Pak Rey, Ibu Fatma yang bisa bersinergi dengan kami untuk mengalokasikan anggaran,” tutupnya. (*)