TAKALAR, UJUNGJARI.COM–Tidak dibahasnya Anggaran Pembahasan dan Belanja Daerah Perubahan untuk tahun 2020 mengundang keprihatinan dan penyesalan dari sejumlah tokoh di Butta Panrannuangku.
Salah satu tokoh tersebut adalah A.Makmur A.Sadda, mantan Wakil Bupati Takalar. Dia mengemukakan penyesalannya APBD-P 2020 ini tidak dibahas, “Saya heran kenapa APBD-P ini tidak dibahas, padahal ada banyak kepentingan rakyat disitu, kita sangat menyesalkan hal tersebut bisa terjadi” Ungkap A.Makmur (mantan wabup takalar 2002-2012)
Tokoh lain yang menyampaikan penyesalannya adalah Muis Sarro yang juga mantan anggota DPRD Takalar, “Seharusnya DPRD mau membahas itu, lewat APBD-P program-program untuk masyarakat bisa direalisasikan lebih lengkap. Jangan mengedepankan hak interpelasinya sedangkan kepentingan rakyat lain yang lebih besar tidak dihiraukan”. Kesal Musi Sarro. Senada dengan kedua tokoh di atas Said Pamusu (wabup Takalar 1997-2002) dan Hamzah Barlian juga menyesalkan tindakan DPRD Takalar
Bahkan Nasrullah Sijaya, mantan Ketua DPD Nasdem Takalar mengecam sikap Anggota DPRD yang enggan membahas APBD Perubahan. “APBD Perubahan ini menyangkut hajat hidup orang banyak, tidak boleh dijadikan instrumen politik. Apalagi kalau hanya untuk kepentingan kelompok,” tambah Nasrullah.
Menurutnya, di saat-saat tertentu, rakyat berhak menuntut pertanggungjawaban DPRD sebagai pemegang amanah rakyat.
“Jadi yang tidak amanah saya kira pantas untuk kita usulkan di PAW saja,” pungkas Nasrullah.