MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Makassar menggelar jumpa pers terkait penanganan covid-19 selama sepekan, Senin (21/9) di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kota Makassar, Jalan Nikel. Jumpa pers itu dihadiri langsung Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, Epidemiologi Ansariady, Ketua Tim Gugus Covid-19 Bidang Penindakan M Sabry, dan camat se Kota Makassar.
Epidemiologi Ansariady menjelaskan dari data yang terus bergerak, di awal September, kasus covid-19 cukup rendah. Namun, dua minggu terakhir terjadi peningkatan. Apalagi di dua hari terakhir ini. Kenaikan angka penderita covid-19 ini dipengaruhi adanya tes swab dilakukan secara massive di enam kecamatan dengan angka penderita tinggi di Kota Makassar.
Khusus dalam sepekan ini, kata Ansariady, dilaporkan sebanyak 98 orang terpapar covid-19. Namun menariknya, karena angka kesembuhan juga mengalami peningkatan sebesar 70 persen. Khusus perkembangan kasus per kecamatan, minggu lalu terbanyak kasusnya adalah Kecamatan Biringkanaya, namun pekan ini adalah Kecamatan Rappocini.
“Dari hasil analisis data, kami merekomendasikan agar tes swab kembali dilakukan secara massif untuk dua minggu ke depan, terutama di daerah dengan angka covid-19 tertinggi,” ungkap Ansariady.
Hasil tes swab yang dilakukan di enam kecamatan dalam sepekan ini terhadap 2423 orang diperiksa, yang positif cuma 3 persen. Sementara RT Makassar yang sebelumnya berada pada posisi 0,8, satu minggu terakhir mengalami kenaikan menjadi 1,1. Padahal idealnya, angka RT itu dibawah 1,0.
Kepala Dinas Kesehatan Makassar, Naisyah Tun Azikin menjelaskan, pihaknya akan melanjutkan tes swab khususnya di sejumlah kecamatan dengan angka positif covid-19 tertinggi. Dia menyiapkan 2500 kuota untuk pemeriksaan swab yang kembali akan digelar dalam waktu dekat.
Naisyah mengatakan, hasil swab massal di enam kecamatan zona merah penyebaran covid 19 Kota Makassar berakhir. Hasilnya, 74 sampel dinyatakan dinyatakan positif
“Sebanyak 74 positif dari total 2.423 sampel yang diperiksa selama enam hari. Selanjutnya akan diisolasi di rumah sakit, ada juga diisolasi di rumahnya jika memenuhi syarat,”ujar Naisyah saat ditemui di Posko Covid-19 Kota Makassar, kemarin.
Dari persentase yang diperiksa, kata Naisyah, hasilnya masih di bawah 5 persen positif rate. Sehingga kasus masih tergolong rendah. “Positif rate itu di bawah 5 persen, hanya 3 persen sekian saja,” sambung Naisyah.
Positivity rate merupakan rasio antara jumlah kasus positif dengan total pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Adapun rincian pemeriksaan swab di enam kecamatan di antaranya, Kecamatan Rappocini 103 sampel dengan 6 positif. Kecamatan Biringkanaya 11 Positif dari 185 sampel. Kemudian, Kecamatan Panakkukang 5 positif dari 335 sampel, Kecamatan Tamalate 16 positif dari 542 sampel yang diperiksa.
Terakhir, Kecamatan Manggala 14 dinyatakan positif dari 427 yang diperiksa, dan Kecamatan Tamalanrea 22 dinyatakan positif dari sampel yang diperiksa. (*)