ikut bergabung

Cerpen Bertajuk ‘Filosofi Pohon’ Hantar  Napi Rutan Klas IIB Sidrap Ini Juara III Nasional


Sulsel

Cerpen Bertajuk ‘Filosofi Pohon’ Hantar  Napi Rutan Klas IIB Sidrap Ini Juara III Nasional

Begitulah seorang manusia seharusnya mempelajari hakikat kesabaran. Jangan hanya karena gejolak wabah yang terjadi, membuat kita hanya mau menyalahkan keadaan dan tidak berbuat apaapa. Jangan hanya karena sebuah sandungan kecil membuat kita mengeluhkan pahitnya kehidupan yang telah dijalani di dunia.

Tidakkah kita pernah sadari bahwa di balik sandungan kecil, atau benturan besar selalu ada hikmah tersembunyi yang harus kita gali. Hikmah yang tidak akan pernah bisa ditemukan di awa ketika kita baru saja tersandung atau terbentur. Hikmah itu baru akan menampakkan dirinya ketika benturan dan sandungan itu telah kita selesaikan.
Buah yang lahir dari sebuah pohon tidak akan pernah terletak pada ujung pucuk daun teratas.

Buah yang dimiliki sebuah pohon akan ia pasangkan pada sulur yang akan terarah ke bawah mengikuti
kehendak gravitasi bumi. Sebuah pohon tidak akan menyembunyikan buahnya dalam titik tengah
batangnya. Bahkan ketika pohon meletakkan buahnya pada akar di dalam tanah, buah itu tidak akan
memberi kesulitan berarti ketika akan digali. Pohon tidak pernah kikir dan memperhitungkan setiap
buah yang ia hasilkan dan dipetik oleh makhluk lain.

Ia tidak pernah meminta bayaran untuk setiap buah yang dimakan makhluk lainnya untuk menghilangkan dahaga dan lapar mereka. Pohon sadar bahwa setiap buah yang dinikmati, memungkinkan generasi dirinya akan lahir dan tumbuh di tempat yang baru. Memberikan kehidupan dan naungan di ekosistem yang baru.

Baca Juga :   Zadrak Intens Turun ke Masyarakat Serap Aspirasi

Sudahkah kita merasa seperti pohon yang mengikhlaskan buahnya untuk dinikmati oleh makhluk
lain. Tidak pernah merasa kikir dan tidak menuntut timbal balik atas setiap perbuatan baik yang kita
lakukan dalam hidup.

Tidakkah kita sadar bahwa perbuatan baik sekecil apa pun akan berbalik ke diri kita. Sebaliknya, perbuatan buruk meski hanya sebesar partikel atom sekalipun akan mendapat balasan. Balasan baik dan buruk ini dapat terjadi secara instan, ataupun menunggu sebuah momen yang tepat sebelum datang menghampiri kita. What goes around, comes around.

Karma, begitulah sebutannya. Sebuah pohon beringin tidak akan melahirkan lumut, sebuah pohon mangga tidak akan menghasilkan benalu. Ini jawaban atas karma baik yang pohon itu lakukan dalam kehidupannya.

Filosofi pohon ini kupelajari setelah memperhatikan berbagai fenomena alam yang di sekitarku.
Keberadaanku di balik jeruji besi penjara membuatku lebih banyak terdiam dan bertafakur dalam
memandang kekuasaan Tuhan.

dibaca : 104

Laman: 1 2 3 4



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top