Site icon Ujung Jari

Dosen UNISAN Gorontalo Catatkan Diri Doktor Wanita Pertama ‘’2017’’di Unhas

UJUNGJARI. Darmawati (32), Dosen Fakultas Hukum Universitas Ichsan (Unisan) Gorontalo mencatatkan diri sebagai Doktor wanita pertama pada program Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin angkatan 2017, Rabu pagi tadi. Penggunaan gelar yang secara resmi diumumkan dalam sidang terbuka ujian promosi secara daring ini, setelah berhasil mempertahankan disertasi dengan judul ‘Reformasi Model Pembinaan Narapidana Korupsi di Lembaga Pemasyarakatan’.
Prof. Dr. Farida Patittingi, SH, M.Hum mengumumkan secara resmi setelah Darmawati berhasil mempertahankan disertasinya selama 3 jam lebih. Tanya jawab yang berlangsung seru ini berjalan secara bergilir, mulai dari Co-Promotor, Prof. Dr Achmad Ruslan, SH, MH, DR. Syamsuddin Muchtar, SH, MH. Tak cukup sampai disitu, Penguji eksternal Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH, Mhum yang terus dilanjutkan Prof.Dr. Syamsul Bachri, SH, MS, Prof. Dr. M. Syukri Akub, SH, MH, Dr. Hj. Nur Azisa, SH, MH, dan Dr Haeranah, SH, MH. Pertanyaan yang secara bertubi-tubi itu, tidak membuat istri dari Asriadi Zainuddin, SHI, MH ini tinggal diam. Jawaban demi jawaban yang diselingi dengan pengungkapan data penelitian, membuat sidang promosi ini berjalan mulus. Apresiasi atas pertanyaan dan jawaban ini menjadi catatan promotor Prof. DR. Marwati Riza, SH, MH untuk lebih memperdalam berbagai ulasan akademik yang cukup apik dan tersturuktur.
Dengan selesainya tanya jawab penyajian disertasi ini, Prof. Dr. Farida Patittingi, SH, MH, yang bertindak atas nama Rektor mengumumkan dan menyatakan, terhitung sejak hari ini, Darmawati berhak memakai gelar doktor bidang ilmu hukum dengan hasil ujian promosi dengan hasil A, indeks prestasi yang cukup mengagumkan, 3, 95. Pengumuman ini membuat Darmawati yang menempuh pendidikan selama 2 tahun, 11 bulan ini tak mampu membendung air matanya.
Berkali-kali air mata itu diusap sembari menuturkan perjalanan yang cukup menantang tapi tetap tak mudah menyerah. Apalagi anak semata wayangnya berusia 4 tahun harus ditinggal di keluarganya. ‘’Saya terkadang harus membawa anak saya ke lokasi penelitian. Saya sadar ini tak pantas saya lakukan, tapi demi tanggungjawab sebagai seorang Ibu tak mampu saya hindari. Terima kasih, almarhum Bapakku, H. Sukawati, SH, ‘’ Darmawati terdiam sejenak dan seketika air matapun berlinang sembari melanjutkan dengan ungkapan dengan suara yang terbata-bata. Terima kasih doa-doamu, Pak, yang telah melancarkan usaha saya menyelesaikan pendidikan.
‘’Terima kasih suamiku, yang selalu hadir dan menemani saya. Saya tahu, beban pendidikan di S3 yang juga dijalaninya, tidak menjadi beban untuk menyemangatiku. Terima kasih, anakku. Maafkan, Ibu, Nak! Maafkan selama ini saya tinggalkan, ‘’ sedih Darmawaty yang seolah akan membayarnya dalam hari-hari ke depan untuk selalu menemani putrinya, Nashifah Asriadi. Akhirnya Darmawati kembali menekankan rasa terima kasihnya kepada Dekan, Prof Farida Patittingi, Promotor, Co Promotor, Penguji Eksternal dan Tim Penguji. ‘’Saya tak tau, seperti apa yang saya bisa membalas jasa dan budi baik ini. Semoga ini diterima sebagai amal jariah, Insya Allah,’’ sedih Kiki panggil akrab Darmawati.

Teman seangkatan Darmawati yang ikut hadir dalam ujian promosi melalui daring di salah satu café kawasan Bumi Tamalanrea Ini, juga tak mampu membendung air matanya. Pelukan dan salaman menjadi warna di tengah pendemi covid-19 ini, tidak menyurutkan semangat kebersamaan dalam menyelesaikan pendididikan di Strata Tiga. Akhirnya air mata pun terobati dengan senyum dari buah dari perjuangan. Selamat! (***)

Exit mobile version