GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 72.200 kuota data internet jenis paket Soulmate mulai dibagikan Pemkab Gowa kepada 72.200 siswa SMP dan murid SD se Kabupaten Gowa.
Paket Soulmate yang dibagikan ini adalah fasilitasi internet yang akan digunakan para siswa selama belajar dalam jaringan (daring) di masa pandemi corona virus disease 2019 (covid-19).
Pembelajaran tahun ajaran baru tahun ini akan dimulai 13 Juli pekan depan. Karena itu, Pemkab Gowa pun mulai menyalurkan paket kuota internet ini untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar dari rumah.
Kamis (9/7/2020) siang di Baruga Karaeng Galesong kantor Bupati Gowa, dengan menggandeng Telkomsel, Pemkab Gowa membagikan simbolis kuota internet bagi perwakilan siswa dan murid dihadiri perwakilan kepala sekolah, pengawas serta koordinator wilayah se Gowa.
Kadis Pendidikan Gowa Dr Salam menjelaskan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Gowa untuk menfasilitasi anak sekolah SMP dan SD untuk penyediaan kuota data dalam rangka mendukung pembelajaran daring selama pandemi.
” Jadi ada 72.200 kuota kita siapkan atau 73,06 persen anak sekolah yang akan nikmati kuota. Artinya masih ada 6,4 persen yang belum nikmati kuota ini sebab mereka ada di luar jaringan. Sehingga kompensasinya adalah menugaskan kepada guru-guru untuk lakukan pembelajaran berbasis rumah (kunjungan) secara berkelompok maksimal lima anak satu kelompok, apakah itu di rumah, di halaman atau di sawah-sawah mereka belajar. Jadi kompensasi itu berupa uang transportasi kepada guru yang melakukan lesson study ini,” kata Salam.
Kadisdik menambahkan, terkait kuota itu memilikk masa aktif dua bulan. Tapi dia pun berharap penggunaan masa aktif kuota tersebut bisa diperpanjang hingga Desember mendatang.
” Semoga saja bisa dipakai sampai Desember. Karena kami ada permintaan dari Ketua Yayasan Anak Indonesia meminta agar persekolahan daring ini sampai pada Desember sampai masa pandemi betul-betul tidak ada lagi,” jelasnya.
Karena itu, selama anak didik difasilitasi kuota internet oleh sekolahnya masing-masing melalui pembiayaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), maka orangtua siswa harus pahami dan memberikan pengawasan di saat anak belajar menggunakan kuotanya. Karena limitnya habis dua bulan maka ketika kuota itu habis sebelum masanya maka itu tanggung jawab orangtua masing-masing.
Sementara itu Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis mengatakan ini merupakan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten di sektor pendidikan.
” Kita harus pikirkan bagaimana rumitnya pandemi covid-19 sebab semua sektor membahayakan saat sekarang ini. Dengan adanya pandemi covid ini maka kita juga semakin mempercepat digitalisasi. Artinya semua orang harus bisa mengakses digitalisasi agar bisa mendapatkan pelayanan dengan mudah pada setiap pelayanan publik. Setelah hari ini, tim Telkomsel akan turun melakukan pembagian kuota didampingi para kepsek,” jelas sekkab.
Muchlis juga mengatakan, dari 73 persen wilayah Gowa itu semua terkafer.
” Sisanya kita gunakan konvensional (yang luar daring). Sambil kita desak agar pembangunan menara Telkomsel ada juga di wilayah pegunungan,” jelas Muchlis.
Manager Telkomsel Makasar Andi Reza dalam kesempatan menyerahkan paket soulmate tersebut mengatakan pemberian kupta internet ini untuk mendorong pendidikan di Gowa agar tetap berjalan normal seperti biasa meski harus lewat daring.
” Paket soulmate ini ada dua jenis yakni kartu dan voucher. Semua ini memudahkan para siswa dalam menggunakannya. Dan kami tetap memberikan panduan cara mengaktifkannya. Per siswa dan guru diberikan jatah 7,5 GB,” jelas Reza.
Nurdin Palalang, Kepala SMPN 1 Bontomarannu mengatakan sangat mengapresiasi sistem pembelajaran daring ini. Setidaknya dengan pembelajaran daring ini tentu akan memudahkan para siswa tetap mengakses pelajaran tanpa mesti belajar secara tatap muka di sekolah.
” Ini juga salah satu bentuk kepedulian bapak Bupati Gowa dalam memberikan motivasi belajar bagi para siswa agar tidak ketinggalan mata pelajaran,” jelas Nurdin Palalang.
Dikatakannya, khusus di SMPN 1 Bontomarannu, sebanyak 739 siswanya yang akan memperoleh kuota internet.
” Yang dapat ini hanya 739 orang atau yang hanya ada pada kelas 8 dan 9 serta guru. Untuk kelas baru belum difasilitasi sebab mereka baru masuk tahun pelajaran ini, datanya belum masuk dalam daftar penerima dana BOS. Untuk tahun ini, siswa kelas baru yang berjumlah 320 orang itu baru akan kami ajukan kuota internet pada tahun berikutnya jika persekolahan masih belum diaktifkan alias masih belajar daring,” kata Nurdin Palalang.
Irmawati, salah seorang perwakilan orantua siswa Kelas IV SDN Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu, Asyifa Fahrani mengaku sangat senang dengan adanya fasilitas internet dari sekolah.
” Selama ini saya kesulitan biaya untuk menyiapkan kuota internet anak saya. Satu kali beli kuota data harganya 50 ribu rupiah dan masa pemakaiannya cukup singkat. Alhamdulillah ada bantuan kuota dari sekolah,” kata Irmawati yang hadir menerima simbolis kuota internet bagi anaknya ini.-