Berita
Pingin ke Raja Ampat ?.. Mending ke Gowa, Ada Bolangi Ampat .. Lho
Luar biasa daya tarik Bolangi Ampat ini. Para pengunjung yang datang langsung blingsatan berselfi maupun berwelfi ria dengan. Dan mereka betah berlama-lama di puncak sambil berselfi aneka macam gaya.
Pengelola pun proaktif mengingatkan para pengunjung agar selalu waspada jika berada di pinggir atau dibibir jurang curam. Pasalnya, hingga kini belum ada pengaman permanen. Yang ada hanyalah tumpukan batu gunung ditata sedemikian rupa lalu pengamanan tambahan adalah seutas tali plastik yang dibentang di batas bibir jurang yang curam.
” Janganki terlalu ke pinggir nanti jatuh. Kalau tidak mauki mendengar sebaiknya pulang saja sebab kami tidak mau Anda berisiko,” begitu teriakan peringatan dari pengelola melalui pengeras suara jenis megaphone.
Bolangi Ampat ini dikelola komunitas pemuda Parassui yang dikoordinir ketua komunitas bernama Daeng Mangung.
Dibawah pengelolaan Bolangi Ampat ini menurut Mursalim, salah satu anggota komunitas yang berjaga di pintu masuk yang terbuat dari bambu tersebut, mengatakan, sejak Bolangi Ampat dibuka dan mulai dikelola pemuda Parassui, omzet yang diraih pengelola setiap akhir pekan cukuplah banyak bahkan cenderung naik.
Dari awalnya hanya mengumpulkan uang jasa karcis masuk antara satu hingga dua jutaan rupiah, kini pengelola sudah mendapatkan pemasukan dari karcis hingga enam jutaan rupiah.
” Iye hari Minggu lalu kami mendapatkan pemasukan dari penjualan karcis masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Cuma karena saat ini kami belum menggunakan fisik karcis karena masih dibuat, maka pendapatan itu kami lakukan dengan sistem mencatat jumlah orang masuk Bolangi Ampat,” kata Mursalim.
Dikatakan Mursalim dari hasil omzet masuk itu, pengelola kini sudah memfasiltasi pengunjung dengan membuatkan toilet. Satu unit di kawasan perparkiran, satu unit lagi diletakkan di dalam kawasan Bolangi Ampat.
” Bolangi Ampat ini sungguh luar biasa, Bu. Dengan view hamparan air waduk Bilibili, pengunjung tak jenuh berlama-lama sambil mengabadikan gaya mereka (berselfi) ke dalam grup WhatsApp yang indah,” promo Mursalim.
Sekarang kata Mursalim, pengunjung tidak hanya datang siang hari, tapi ada juga yang sengaja datang pada jam enam pagi dan hingga jam lima sore. Mereka datang di awal pagi dan jelang petang karena sengaja ingin melihat pemandangan indah dengan semburat jingga dari arah barat maupun dari timur.
” Dengan omzet yang mulai masuk setiap akhir pekan maka kami pun mulai bisa mengembangkan pengelolaan Bolangi Ampat ini pelan-pelan,” jelas Mursalim.
dibaca : 184