GOWA, UJUNGJARI.COM — Penerapan tradisi baru atau new normal di Kabupaten Gowa resmi diberlakukan sejak Jumat 5 Juni 2020 dan berjalan hingga sekarang. Dengan dibukanya aktivitas normal tersebut, praktis pula akivitas masyarakat kembali dijalankan secara normal.

Meski demikian Pemerintah Kabupaten Gowa tetap memberlakukan protokol kesehatan. Masyarakat tetap diwajibkan mengenakan masker, tetap rajin mencuci tangan, jaga jarak dan memghindari keramaian dan atau berkumpul dengan banyak orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan pemberlakuan tradisi baru ini, seluruh pemerintah kecamatan pun menyesuaikan. Seperti Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong. Kabupaten Gowa.

Tinggimoncong yang merupakan daerah wisata di dataran tinggi Kabupaten Gowa juga mulai membuka sejumlah fasilitas publik khususnya tempat-tempat wisata salah satunya adalah taman wisata hutan pinus yang terletak tak jauh dari pasar sentral Malino.

Camat Tinggimoncong Andry Mauritz saat dikonfirmasi ujungjari.com, Minggu (7/6/2020) mengatakan pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditutup sebulan lalu, aktivitas pengunjung memasuki wilayah wisata Malino pun mulai gencar apalagi libur pasca lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah lalu.

Liburan pekan lalu, Kota Malino mulai dikunjungi. Tingkat kunjungan wisatawan yang didominasi lokal, cukup membuat kota kecil Malino padat aktivitas pengunjung. Hanya saja para pengunjung tidak bisa memasuki tempat-tempat wisata seperti taman wisata hutan pinus dan tempat wisata lainnya sebab pemerintah kecamatan masih menutupnya untuk pengunjung.

” Tapi meski tempat wisata ditutup, ratusan pengunjung Malino mengalir pada weekend minggu lalu dan minggu ini. Hari ini pengunjung lebih kurang dibanding weekend pekan kemarin. Hanya saja wisatawan lokal yang datang hanya terkonsentrasi di villa-villa, tempat makan serta pinggir-pinggir jalan sambil menikmati indahnya Malino dan berfoto bersama atau berselfi. Hingga saat ini belum ada satu pun tempat wisata alam di Malino kami buka. Rencananya kami baru buka kembali pada 9 Juni. Tapi ini baru rencana, kami masih menunggu arahan bapak bupati,” jelas Andry Mauritz.

Dikatakan Andry, kendati sejumlah tempat wisata akan dibuka dan kembali bisa melayani pengunjung yang akan berwisata, namun pihaknya akan tetap memberlakukan protokol kesehatan.

” Iya, kami selaku pemerintah kecamatan tetap memberlakukan protokol kesehatan. Sekarang ini hutan pinus belum dibuka. Saat ini pengelola tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk fasilitas kebersihan pengunjung sesuai standar kesehatan dalam memutuskan penyebaran covid-19. Alhamdulillah selama ini Tinggimoncong belum ada yang terkonfirmasi positif namun kita tetap waspada sebab Malino sasaran kunjungan orang dari luar,” kata Camat Tinggimoncong.

Andry juga mengatakan, pihaknya  pun membuat edaran bagi pemilik-pemilik villa, rumah makan dan hotel untuk mengikuti standar protokol covid-19 di masing-masing tempat usahanya. 

Lutfhi salah seorang pengunjung kota Malino saat dimintai komentarnya mengatakan, sangat mengapresiasi jika pemerintah kecamatan di Malino memfasilitasi sarana sanitasi yang baik seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap lokasi wisata.

” Kami juga sangat waspada dengan penyebaran covid ini, namun kami juga tidak selamanya berdiam di rumah apalagi pemerintah sudah menerapkan new normal artinya dibiarkan beraktivitas secara normal meski pandemi masih ada. Tentulah kami sangat berterima kasih jika seluruh tempat wisata termasuk tempat-tempat makan, warung, resto dan penginapan menyiapkan sarana mencuci tangan ini. Semoga covid segera musnah di Gowa dan Sulsel,” kata Lutfhi, warga Makassar yang suka nongkrong di warung depan taman wisata hutan pinus jika ke Malino ini.-