BARRU, UJUNGJARI.COM — Seorang Ibu dalam kondisi hamil tampak merintih kesakitan saat dipapah turun dari mobil oleh keluarganya.

Saat tiba sekitar jelang sore Sabtu (16/5/2020) didepan ruang IGD RSUD Barru, petugas langsung membawa ibu ini berbaring di tempat tidur pasien di ruang Instalasi gawat darurat tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari IGD ibu berinital LM (20) ini kemudian dipindahkan ke ruang bersalin dan sekitar pukul 20.00 Wita ibu asal kampung Pucanra Kelurahan Bojo Baru kecamatan Mallusetasi ini melahirkan secara normal dua bayi kembar laki-laki dalam kondisi prematur dengan berat badan dari bayi pertama seberat 1.030 gram dan bayi kedua 1.040 gram.

Kehadiran si kembar ini disambut suka cita bagi ibu dan keluarganya. Namun situasi itu hanya berlangsung singkat karena satu diantara dua anaknya keburu dipanggil oleh Allah Subhanahuwataala.

Bayi lahir kedua yang lebih awal meninggal dunia karena berat badan jauh dibawah normal.

Ketika itu Ibu ini mulai dibalut kesedihan ditinggal pergi satu dari dua anak kembarnya saat menjalani pasca melahirkan di RSUD Barru.

Kekhawatiran kemudian bertambah karena Ibu ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo( RSWS) Makassàr, Sabtu malam itu juga karena berdasarkan hasil rapid tes yang dilakukan, ternyata hasilnya reaktif.

Usai melahirkan, malam itu juga, Ibu ini kemudian langsung dirujuk ke Makassar tanpa diikutkan satu anak bayinya karena saat itu RSWS belum siap menerima bayi ini.

Nanti Minggu (17/5/2020) bayi itu dibawa ke RSWS. Keberadaan bayi ini di RSWS hanya berlangsung singkat karena kondisi kesehatannya terus menurun, akibat berat badan yang terlalu rendah, hingga nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Proses penguburan bayi lahir pertama ini tidak bisa dilakukan oleh keluaŕga besarnya karena ditangani secara protokol covid sehingga harus dimakamkan di pekuburan khusus covid di Macanda kabupaten Gowa.

Berbeda dengan bayi pertamanya yang meninggal dunia ditangani sendiri oleh pihak keluarga di Barru.

Kesedihan ibu ini semakin berat karena ditinggal pergi dua bayi lakinya yang baru berumur beberapa hari. Apalagi ditambah lagi dengan status dirinya setelah dinyatakan beratatus pasien dalam pengawasan dan ditempatlan di ruang isolasi milik RSWS.

Direktur RSUD Barru dr Andi Nikmawati yang dikonfirmasi Kamis (21/5/2020) tadi membenarkan adanya ibu melahirkan dua bayi kembar. Ibu ini melahirkan secara normal, namun kedua bayinya lahir prematur dengan berat badan tidak normal.

“Pasca melahirkan dua bayi kembar. Sabtu malam itu juga, ibu ini langsung dirujuk karena sesuai hasil rapid tes, ibu muda ini dinyatakan reaktif, sehingga kita rujuk ke RSWS Makassar,” ujar Andi Nikma.

Andi Nikmawati juga menjelaskan jika satu bayinya nanti besoknya ( Minggu) baru dirujuk karena pihak rumah sakit wahidin belum siap saat itu. Adapun indikasi bayi kedua yang meninggal karena prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Ditambahkan dokter Nikma bahwa pada saat ibu masuk rumah sakit di Barru dilakukan rapid tes dan hasilnya reaktif makanya kami rujuk ibunya pada hari itu juga.

Untuk pemakaman bayi nya di Gowa itu memang dilakukan berdasarkan protokol dari penanganan pasien PDP di Makassar.

“Sedangkan untuk urusan tracingnya kita konfirmasi langsung  ke Kadis kesehatan  yang sekaigus sebagai juru bicara Tim Gugus Tugas Covid Kabupaten Barru karena hasil ini  juga saya sudah laporkan ke Kadis Kesehatan,”pintah dr Nikma menambahkan. (Udi)