ikut bergabung

Dana Simpanan “Raib”, BPJS Kesehatan Tak Jelas?


INT. Ilustrasi

Makassar

Dana Simpanan “Raib”, BPJS Kesehatan Tak Jelas?

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Belum lagi adanya indikasi pemtongan uang bahan bakar minyak (BBM), kini satgas kebersihan kecamatan Tamalanrea, kota Makassar, kembali mempertanyakan pemotongan gaji dan OP mereka sebagai dana simpanan dan iuran BPJS Ketenagakerjaan.

Mereka (Satgas kebersihan, red), mempertanyakan dana simpanan dan BPJS itu, karena tak pernah menikmati hak-nya disaat mereka membutuhkan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Seperti mislanya sopir angkutan sampah (Sopir Tangkasa’) kelurahan Parangloe, H Hamid. Saat ini, dia sakit dan menjalani perawatan intensif di RS Ibnu Sina, Makassar.

Ironisnya, ketika “Pahlawan Kebersihan” itu sakit tak berdaya, tidak ada perhatian pemerintah. Bahkan untuk mengklaim BPJS-nya belum juga diberikan. Padahal sudah lama diajukan.

Ia berharap dana simpanan dari pemotongan gaji dan OP setiap bulan itu, agar diberikan untuk kebutuhan hari-harinya di rumah sakit.

Lurah Parangloe, Akbar Husain, mengatakan bahwa H Hamid sopir Tangkasa’ Parangloe, sekarang sedang sakit dan dirawat di RS Ibnu Sina.

“Sudah lama mi sakit, sekarang dirawat di RS Ibu Isna. Tapi saya juga kasihan, BPJS-nya dari kecamatan belum diklaim. Padahal sudah berapa kalimi saya sampaikan ke bendahara kecamatan, agar diuruskan cepat. Tapi sampai sekarang belum ada,” kata Akbar Husain kepada ujungjari.com.

“Apaji pale guna-gunanya itu gaji dan OP mereka dipotong setiap bulan untuk dana simpanan, kalau tidak bisa digunakan dan diklaim. Ini kan jadi pertanyaan, atau jangan-jangan dana simpanan mereka sudah raib,” pungkas Akbar Husain.

Baca Juga :   Kala Ketua IKA dan Rektor UNHAS Ketagihan Bubur Ayam dan di Resto and Cafe The Icon

“Harusnya itu bendahara kecamatan, kasimi dulu tawwa dana simpanan-nya, dan klaim BPJS-nya. Kenapaka susah sekali, lagian itu haknya satgas kebersihan. Gajinyaji yang dipotong setiap bulan. Kasihan satgas, apalagi dalam kondisi Korona begini. Heran sekalika juga, kenapa kodong tidak diperhatikan petugas kebersihanta. Padahal mereka itu ujung tombak di lapangan,” ketus Akbar. (drw)

dibaca : 28



Komentar Anda

Berita lainnya Makassar

Populer Minggu ini

Arsip

To Top