Site icon Ujung Jari

Raker I Tahun 2020, Komut: Pelindo IV Titik Tumpu Pembangunan di Indonesia Timur

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Fachry Ali mengatakan bahwa posisi dan peranan Pelindo IV menjadi semakin penting justru karena berkembangnya atau adanya serangan dari pandemi Covid-19.

Hal itu diutarakan Fachry saat membuka Rapat Kerja I PT Pelindo IV Tahun 2020 yang berlangsung selama tiga hari, Senin hingga Rabu (18-20/5), melalui aplikasi zoom dan diikuti oleh seluruh komisaris, direksi, general manager (GM) cabang, direksi anak perusahaan dan Strategic Business Unit (SBU), serta pejabat struktural kantor pusat dan pejabat struktural yang ada di cabang.

“Karena kendati dibawah tekanan Covid-19 dan kita dihadapkan pada masa krisis, justru Pelindo IV berfungsi sebagai kekuatan logistik yang mendistribusikan barang dan jasa, terutama barang yang sangat dibutuhkan di wilayah Indonesia Bagian Timur,” kata Fachry.

“Jadi ada nilai kepahlawanannya. Bayangkan jika Pelindo IV tidak bekerja, bagaimana jadinya dengan Indonesia Timur yang wilayahnya cukup luas, hampir setengahnya Indonesia,” ujarnya.

Dia menambahkan, meski ditengah pandemi Covid-19 tetapi Pelindo IV masih mampu berkinerja positif.

Fachry juga mengingatkan kepada seluruh insan Perseroan bahwa Pelindo IV adalah titik tumpu pembangunan di Indonesia Timur. “Makanya anak-anak muda yang berkarya dan tersebar di Indonesia Timur harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo IV, Prasetyadi memberikan sambutan dengan memotivasi seluruh peserta raker dalam pemaparannya yang bertema “CEO Aspiration & Direction 2020.”

Dalam paparannya, Dirut Pelindo IV berharap agar insan Perseroan menetapkan target jangka panjang, memiliki komitmen dan konsisten dalam mencapai tujuan dan hasil, serta terus berinovasi. “3 hal itu harus menjadi fokus jika kita ingin berubah,” imbuhnya.

Selain itu Prasetyadi juga menekankan 3 hal yang harus dilakukan oleh seluruh insan Pelindo IV agar bisa berubah. “Pertama atasi “mental block”, kedua gunakan akal sehat dan ketiga tinggalkan zona nyaman,” tegasnya. (*)

Exit mobile version