BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali diwakili Camat Gantarang Andi Uke Indah Permatasari, meminta penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui anggaran dana desa harus dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.
Pembagian dana desa ini dilakukan di Kantor Desa Polewali, Kecamatan Gantarang , Selasa (12/5/2020). Sebanyak Rp150 juta dikucurkan untuk 87 KK di Desa Polewali, Kecamatan Gantarang.
Diakui Camat Gantarang, di tengah pandemi covid-19 seluruh masyarakat terkena dampaknya termasuk masyarakat di Desa Polewali. Namun dalam proses penentuan masyarakat penerima BLT, kepala desa harus jujur.
” Penyaluran BLT dari dana desa harus berjalan dengan benar dan tepat sasaran. Berikan kepada mereka yang benar-benar kesulitan dan paling merasakan dampak covid-19 saat ini. Tidak Boleh ada pemotongan dana tersebut,” tegas Andi Uke.
Andi Uke juga meminta agar bantuan ini dipergunakan sebaik-baiknya dan mengingatkan agar semua keluarga penerima manfaat tetap ikuti anjuran pemerintah untuk di rumah saja. Karena dengan cara tinggal di rumah itulah yang bisa memutus mata rantai penyebaran pandemi ini. Olehnya itu pemerintah memberikan sejumlah bantuan.
“Alhamdulillah Desa Polewali merupakan desa pertama di Kecamatan Gantarang yang menyalurkan BLT desa 2020 tahap 1,” kata Andi Uke.
Sembari memantau dan membagikan langsung uang tunai Rp 600 ribu (dana BLT desa) untuk bulan April kepada warga penerima manfaat, camat yang dikenal murah senyum ini berharap agar penyaluran tahap 2 dan 3 nanti tetap disalurkan langsung saja ke warga.
Senada dengan itu Kades Polewali Ambo Cenning berharap penyaluran tahap berikut tetap secara langsung.
” Penyerahan secara langsung tunai akan lebih baik karena selain langsung dirasakan warga juga diawasi dan disaksikan oleh BPD dan Bhabinkamtibmas serta Babinsa,” kata Ambo Cenning.
Desa Polewali mengalokasikan anggaran sekitar Rp150 juta untuk 87 KK penerima manfaat dampak covid-19 yang terdiri dari lansia, disabilitas, warga miskin dan warga lain. Kegiatan penyaluran dana BLT desa ini dilaksanakan selama dua hari karena tetap mengikuti protokol kesehatan.-