ikut bergabung

Ada Keluarga Pejabat Terdaftar Terima BLT, Tukang Cuci Sakit Tumor Luput dari Bantuan


Sulsel

Ada Keluarga Pejabat Terdaftar Terima BLT, Tukang Cuci Sakit Tumor Luput dari Bantuan

PANGKEP, UJUNGJARI.COM —  Data penerima bantuan langsung tunai ( BLT) sudah mulai tampak boroknya. Seperti dialami Sitti Sarifa Dg Maonah ibu kandung Kadis Sosial Pangkep Hj Najemiah, ternyata namanya masuk dalam daftar penerima dana BLT kemensos.

Apa yang dialami keluarga pejabat Pemkab Pangkep yang berdomisili di jalan Andi Mandacingi kelurahan Tumampua kecamatan Pangkajene ini merupakan pemandangan ironi jika dibandingkan dengan apa yang menimpa Raidah (58) warga Mattampa kecamatan Bungoro

Raidah yang sehari-hari berjibaku sebagai buruh cuci pakaian, hanya berpenghasilan Rp 100ribu/Minggu.

Namun, tidak pernah memperoleh bantuan dari Pemerintah.

Buruh cucian yang hidupnya bergantung dari tetangga ini semakin bertambah beban hidupnya karena dia didiagnosa mengidap tumor pada leher kiri dan kanan cuma yang lebih bengkak bagian kiri.

Kebutuhan sehari-hari Raidah sangat bergantung dari tetangga dekat rumahnya. Tetapi entah mengapa warga kurang mampu dan  yang sedang menderita sakit ini luput dari bantuan pemerintah.

Photo Raidah kini diposting didinding facebook info kejadian Pangkep oleh anggota komunitas peduli berbagi.

Menurut Koordinator Peduli Berbagi Pangkep Tajuddin Mustamin yang dihubungi Senin (11/5/2020) malam menyatakan bukan cuma ibu ini yang.mengalami derita seperti itu.

“Banyak warga saat ini menjerit untuk bertahan hidup di tengah pandemi covid dan justru yang mendapatkan bantuan adalah orang-orang yang tidak berdampak seperti ASN atau warga yang ekonomi masih mampu,” beber Tajuddin.

Baca Juga :   Baznas Bulukumba Mencanangkan Program " Kurban Berdayakan Desa"

Tajuddin berharap agar pemerintah seperti lurah dan Kepala desa harus  paham betul kebutuhan masyarakat, dan memahami regulasi penyaluran bantuan.

Para pemangku kepentingan harus mengetahui bahwa bantuan covid itu untuk mereka yang berdampak langsung dari covid -19. Itulah sebabnya semua pihak meningkatkan pengawasan dalam penyaluran bantuan.

“Penyaluran bantuan ini harus dilakukan dengan transparan kepada siapa-siapa saja  yang berhak menerima. Kalau perlu lurah dan kades memasang nama- nama penerima bantuan supaya masyarakat bersama sama ikut mengawasi,” terangnya.

Sementara itu Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, usai memipin rapat koordinasi dengan para kadesmdannlurah, Senin kemarin menyatakan akan membentuk tim untuk menginvestigasi permasalahan amburadulnya data penerima bansos.

“Saya tunggu hasil dari Tim yang telah kami bentuk. Tim ini akan mencari fakta lapangan penyebab amburadulnya data penerima bansos. Kita akan tahu siapa saja yang nakal. Kita ambil Data Kelurahan, Dinas Sosial, dan dari Pusat. Siapa yang bermain-main akan saya beri sanksi pencopotan, bahkan akan saya pidanakan kalau terbukti,” ucap Syamsuddin. (Udi)

dibaca : 37



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top