ikut bergabung

Antara Pandemi dan Tuntutan Hidup, Pedagang di Enrekang Abaikan Imbauan Pemerintah


Sulsel

Antara Pandemi dan Tuntutan Hidup, Pedagang di Enrekang Abaikan Imbauan Pemerintah

ENREKANG, UJUNGJARI.COM — Upaya pemerintah melakukan sosialisasi meniadakan kegiatan yang mengundang lebih dari 20 orang ataupun penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Enrekang nampaknya masih belum efektif.

Hal itu terlihat di pasar Sentral Belajen. Di pasar yang terletak di Kelurahan Kambiolangi Kecamatan Alla-Enrekang, Jumat (08/05/2020) siang kembali ramai sperti semula.

Bukan tanpa alasan para pedangang mengaku terpaksa berjulan disaat pandemi Covid-19 karena tuntutan hidup (ekonomi) mereka.

“Sebenarnya saya takut corona tapi mau diapa, ini faktor kehidupan dan semua orang takut (corona). Dari pada mati keleparan ki karena tidak adami aset simpanan di rumah, terpaksa saya berjulan kembali walau itu melanggar anjuran pemerintah demi sesuap nasi untuk keluarga,”kata Sanaria salah seorang pedangan pakain saat ditemuai di Pasar Sudu.

Menurutnya, jika seandainya masih banyak simpanan (omzet) nya dan ada suami yang mencarikan nafka. Janda beranak satu ini tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di daerahnya.

“Seandainya masih banyak omzet saya dirumah saya tidak akan melanggar anjuran pemerintah,”jelas Sanaria sembari mengatakan dengan dialeg Duri-Enrekangnya “Yakela denni muaneku pangagaranna eda kulamale pasak tiro doi,” yang artinya Seandainya ada suamiku carikan ka uang saya tidak akan kepasar cari uang.

Hal senada juga disampaikan Rahim,ia terpaksa kembali mendagangkan danganya (pakaian) dengan mengabaikan himbauan pemerintah dengan alasan faktor ekonomi.

Baca Juga :   Penyadapan Getah Pinus di Simbuang Diduga Labrak Aturan

“Saya berjulan kembali karena faktor ekonomi untuk memenuhi kebutahan keluarga di rumah,”ujar pria paru baya ini.Terpisah,sorang pengamen yang Difabel,Kadang mengaku mengabaikan himbauan pemerintah (dirumah aja) dengan mencari nafka hidup untuk keluarganya di rumah.

“Begituka juga, apa mau dimakan kalau di rumah terus. Yanna dijagai unamo mang masker na paratui apa boleh bua'”,dengan dialeg Duri-Enrekangnya yang artinya kalau sudah pakai masker kelaur cari nafka lalu kita masih terpapar virus corona apa boleh buat.

Pada kesempatan yang sama, Aisya warga Buntu Ampang Desa To’Cemba Kecamatan Alla mengaku tak takut virus Corona sehingga ia bersama denagn satu rekanya ke pasar untuk membeli pakaian dan kebutuhan rumah tangganya.

“Saya tidak tajut corona makanya saya ke pasar,”singkat Aisya. (Suka)

dibaca : 34



Komentar Anda

Berita lainnya Sulsel

Populer Minggu ini

Arsip

To Top