ikut bergabung

Pemerintah Harus Siapkan Bantuan Masyarakat Kecil Sebelum PSBB


H Kurdass

Berita

Pemerintah Harus Siapkan Bantuan Masyarakat Kecil Sebelum PSBB

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Gubernur Nurdin Abdullah telah mengusulkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar ke pemerintah pusat. Rencananya, pemberlakuan PSBB di kota Anging Mamiri ini, pada Sabtu lusa.

Hal ini dilakukan karena kota Makassar masuk ke dalam zona yang intensitas positif Covid-19-nya cukup tinggi.

Rencana tersebut menuai beragam pendapat dari warga kota Makassar. Sebagian besar dari mereka setuju dengan rencana tersebut, tapi ada juga yang khawatir akan dampak PSBB tersebut terhadap ekonomi.

Seperti yang disampaikan oleh H Kurdass (58) pedagang bakso dan ayam potong di Pasar Niaga Daya (PND) Makassar ini berpendapat, dirinya setuju dengan rencana status PSBB di Makassar, tapi di satu sisi dia juga bingung nantinya akan mendapatkan penghasilan dari mana. Sebab, semua karyawannya menggantungkan pendapatan harian dari pekerjaannya.

“Kalau PSBB, anggotaku mau hidup darimana? kasihan mereka sangat bergantung dari pendapatan hari-harinya, pada kondisi normal saja susah, apalagi dengan kondisi saat ini,” ujar H Dass kepada ujungjari.com, Kamis (16/4/2020).

“Harusnya pemerintah perhatikan masyarakat kecil, utamanya pekerja harian. Segera berikan bantuan untuk mereka sebelum diberlakukan PSBB. Mana itu bantuan dari pemerintah pusat seperti BLT, Kartu Pra Kerja dan lain lain? saya juga heran, kenapa sampai sekarang belum terealisasi. Apalagi dalam kondisi darurat seperti ini,” ketus H Dass.

Baca Juga :   Danny-Ganjar Panen Cabai dan Ikan Nila di Lorong Wisata Sydney

“Kalau PSBB di Makassar benar-benar diberlakukan, pasti masyarakat kecil akan menjerit. Banyak pekerja harian berpendapat, virus korona itu belum tentu membunuhnya. Tapi kalau kelaparan sudah pasti akan membunuh. Istri dan anak-anaknya mau makan apa?,” pungkasnya.

H Dass pun merasa kasihan dengan nasib para pelaku usaha yang menggantungkan hidupnya dari upah harian. “Saya setuju setujuh saja PSBB. Bismillah lah ya, tapi kasiannya yang kerjanya dapat penghasilan per-hari, bukan per-bulan, tapi ya mau bagimana lagi,” tururnya.

Pendapat lain muncul dari Hanif (23), pekerja lepas di bidang sosial ini cenderung mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam memastikan kebutuhan warga selama PSBB berlangsung.

Menurutnya, pemerintah harus memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kecil secara merata dan menyeluruh agar PSBB tersebut bisa efektif.

“Iya harus siapkan dulu bantuan ke masyarakat sebelum PSBB. Sebab kalau tidak, masyarakat bisa mati kelaparan,” kata Hanif.  (drw)

dibaca : 33



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top