Istri Legislator Ini Rela Gaji Dua Bulan di Donasikan untuk Covid-19

PANGKEP, UJUNGJARI — Sebelum berniat mendonasikan gajinya sebagai legislator selama dua bulan. Anggota DPRD Sulsel H Muhammad Irwan Jamaluddin meminta restu dari istri atas inisiatifnya untuk menyumbangkan gajinya sebesar Rp70 juta dalam rangka pencegahan pandemi covid-19.

Meski sudah berniat dan ikhlas mendonasikan pendapatan sebesar dua bulan gaji dan tunjangan. Irwan yang menjadi salah satu wakil partai Nasdem di DPRD Sulsel ini kepada wartawan Senin (6/4) sore, terlebih dahulu menyampaikan kepada istrinya tentang niatnya untuk mendonasikan gajinya sebagai wakil rakyat.

“Beruntung istri saya restu dan ikhlas menyetujui rencana kami. Sekarang sudah saatnya sebagai wakil rakyat harus hadir ditengah rakyat yang tengah diperhadapkan dengan situasi bencana pandemi covid-19,” kata Irwan.

Menurutnya, boleh jadi akan ada pihak yang menilai dirinya melakukan perbuatan riya karena dipublikasikan.

“Memang bisa saja orang berbuat baik, lalu dinilai seperti itu. Tetapi apakah orang yang berbuat kebajikan seperti membersihkan halaman rumahnya, kemudian dikatakan melakukan riya. Tetapi biar nanti Allah yang menilai apa yang dilakukan hambanya,” bebernya.

Di Pangkep lanjut Irwan sebagai tempat kelahirannya yang juga tak luput dari wabah covid-19, memang sudah diserahkan gaji dan tunjangan sebesar Rp35 juta yang langsung diserahkan kepada pengurus Program Pangkep Peduli dan Berbagi diterima.oleh Koordinatornya Tajuddin Mustamin di kantor Peduli dan Berbagi.

“Satu bulan gaji berikutnya sebesar Rp 35 juta akan didonasikan ke keluarga dekat di kampung kelahiran saya yang tergolong kurang mampu dan sebagian saya akan sumbangkan ke warga kabupaten Barru,” jelasnya.

Koordinator Program Peduli dan Berbagi, Tajuddin Mustamin menyatakan sumbangan H Irwan akan dibelikan bahan sembako.  Ia berterima kasih dan mengapresiasi ketulusan dari  H Irwan sebagai wakil rakyat yang memiliki kepedulian tinggi.

“Pokoknya saatnya kita berbagi. Sekarang  masyarakat kecil bukan hanya melawan virus covid- 19. Saat ini banyak dhuafa tidak hanya menghadapi bahaya virus corona. Tetapi himpitan kesulitan hidup yang ikut diperparah oleh covid, sehingga mereka layak untuk dibantu dalam bentuk kebutuhan pokok,” ucap Tajuddin.  (udi)