PINRANG, UJUNGJARI.COM — Dusun Adolang Desa Ujung Lero kecamatan Suppa mendadak geger, Selasa 17 Maret sekitar pukul 09.45 Wita.
Safri (56) warga setempat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menggunakan tali tirai Gordeng.
Ceritanya, korban Safri melilitkan lehernya menggunakan tali gorden yang diikat di Rem Balok dalam kamar mandi.
Kasus bunuh diri ini bermula saat dua saksi mata masing-masing Suryani (41) yang Istri korban bersama ipar korban Yulianti (29) menceritakan sekitar pukul 09.00 wita, korban jalan jalan di sekitar rumahnya.
Setelah jalan-jalan itu, lalu korban masuk ke dalam rumahnya kemudian berwudhu dan mengaji (Membaca Kitab Suci AlQuran).
Setelah korban mengaji, selanjutnya korban masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi dari dalam.
Beberapa menit kemudian,lalu saksi Yuli bermaksud ke kamar mandi buang air kecil, akan tetapi tidak bisa masuk karena pintu kamar mandi terkunci dari dalam.
Sejurus kemudian saksi mengetuk pintu kamar mandi sambil memanggil “siapa yang ada didalam” tetapi tidak ada jawaban.
Merasa curiga, istri korban dipanggil dan mendobrak pintu kamar mandi bersama-sama. Setelah pintu kamar mandi terbuka dan mendapati korban sudah tergantung dalam kamar mandi menggunakan tali gorden sehingga kedua saksi berteriak histeris manggil tetangga untuk meminta tolong.
Korban yang terlihat menggantung langsung dievakuasi oleh tetangganya yang datang tetangga membantu menurunkan korban.
Kemudian membawa kepuskesmas yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah Korban. Sesampai di puskesmas diperiksa oleh Tim medis dan dinyatakan sudah meninggal dunia akibat trauma jeratan tali.
Tim identifikasi Polres Pinrang bersama personil Polsek Suppa datang melakukan olah TKP. Dan memeriksa saksi.
Dihadapan polisi, Suryani mengaku suaminya memang memiliki riwayat penyakit Depresi berat dan sering mengamuk jika penyakitnya kambuh sehingga pihak keluarga pernah memasung korban.
Masih cerita istri korban jika Safri juga sebelumnya pernah melakukan percobaan bunuh diri, namun selalu digagalkan.
“Almarhum suami saya memang sakit Depresi dan sering mengamuk kalau penyakitnya kambuh. Pernah beberapa kali mau bunuh diri dengan cara gantung diri tapi selalu kami dapati dan gagalkan rencananya itu dan baru kali ini kami kecolongan pak,”cerita ibu empat anak ini.
“Korban juga pernah dipasung karena kalau datang penyakitnya biasa mengamuk dan mau memukuli kita semua,”ucapnya.
Kapolres Pinrang AKBP Dwi Santoso yanh dihubungi selulernya, membenarkan peristiwa bunuh diri warga Lero tersebut.
“Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi itu korban murni bunuh diri karena diduga almarhum depresi berat. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan almarhum,”singkat Kapolres Pinrang. (Jaya)