MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Visi KNPI Sulsel periode 2019-2022 di bawah Komando Arham Basmin yakni “Terwujudnya kualitas intelektual, moralitas, dan keterampilan pemuda yang berwawasan kebangsaan dan memiliki daya saing untuk memberdayakan masyarakat dalam kompetisi global.”
Melalui gelaran orientasi, KNPI Sulsel membahas paradigma baru secara mendalam dengan menghadirkan Nasruddin Upel, mantan fungsionaris KNPI Sulsel sebagai pembicara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nasruddin mengatakan, paradigma baru KNPI haruslah mampu membaca situasi zama. Yakni memahami apa saja kebutuhan pemuda dan masyarakat di era sekarang ini, agar bisa dielaborasi bersama.
“Hal itu perlu, karena kita mau meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai paradigma baru KNPI,” ujar mantan Sekretaris KNPI Sulsel itu, saat jadi pembicara di gelaran Orientasi DPD KNPI Sulsel di SPN Polda Sulsel, Minggu (8/3/2020).
Inti paradigma baru KNPI, kata Nasruddin adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM). Jika diterjemahkan, maka paradigma KNPI Sulsel mesti mengarah pada peningkatan kualitas intelektual, moral dan keterampilan.
“Kalau ini bisa direalisasikan maka pemuda dan masyarakat akan menjadi manusia paripurna yang bisa hidup disituasi apa saja,” ujarnya.
Di sela-sela materinya, Nasruddin juga membahas tentang posisi KNPI sebagai organisasi besar di Indonesia. Menurutnya, KNPI adalah organisasi yang seiring dan sejalan dengan cita-cita Indonesia.
Jika Indonesia adalah negara majemuk tempat berhimpunnya beragam suku, ras dan agama, maka KNPI pun juga seperti itu. Didalamnya terhimpun pemuda dari berbagai kalangan, agama dan etnis. Hal tersebut menunjukkan betapa besarnya KNPI sebagai organisasi pemuda.
“Ada dua pilar di KNPI, pertama pilar struktur. KNPI organisasi terstruktur dari pusat sampai kecamatan. Kedua pilar kebangsan. KNPI organisasi keberagaman. Hanya di KNPI kita temukan ada hindu, bugis, dan kemajemukan lainnya,” tandasnya. (*)