Site icon Ujung Jari

PBSI Gowa Segera Daftarkan Atlet Bulutangkis dalam Sistem Informasi Online

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekum Pengprov PBSI Sulsel Atmam Amir mengatakan, ke depan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) khususnya di jajaran kepengurusan kabupaten/kota harus memiliki data valid tentang atlet binaan di daerah masing-masing.

Data ini penting kata Atmam agar administrasi data para atlet rapi. Hal itu dikatakan Atmam saat memberikan materi tentang sistem informasi (SI) PBSI dalam Bimtek yang digelar Pengkab PBSI Gowa di aula Bapenda Gowa, Sabtu (29/2/2020) siang.

Bimtek ini dihadiri Ketua Harian Pengkab PBSI Gowa H Dermawan serta pengurus Pengkab PBSI Gowa dan ketua-ketua persatuan bulutangkis (PB) yang ada di Gowa.

Dijelaskan Atmam, manfaat dari adanya SI PBSI ini yakni memudahkan atlet dalam registrasi statusnya sebagai atlet. Serta atlet tersebut diberikan kemudahan ketika dia akan ikuti kejuaraan dalam negeri maupun luar negeri. 

” Bukan cuma Indonesia tapi bisa juga di tingkat internasional. Khusus untuk organisasi sendiri (PBSI) baik itu pengurus kabupaten maupun provinsi kita sudah memiliki data base atlet yang jelas sehingga tidak ada lalulintas status atlet yang kacau. Dulu atlet bebas bisa main di Jawa, di Kalimantan, di Bone, di daerah lainnya, sekarang tidak boleh lagi. Sebab kita sudaj pinya data base atlet bahwa ini dari daerah ini daerah sana,” jelas Atmam.

Dengan adanya SI ini, kata Atmam, maka semua klub bulutangkis diminta untuk mendaftarkan seluruh atletnya secara online.

” Jadi atlet yg mau bertanding tidak usah bawa berkas lagi, sisa daftar online dan datang membayar administrasi sebelum bertanding. 
Hampir semua Pengkab/kota PBSI dari 24 kabupaten/kota di Sulsel sudah memiliki atlet yang masuk SI. Cuma tarafnya yang beda, ada yang puluhan ada yang seratusan atletnya seperti parepare itu sudah 80-an atletnya dan sudah terdaftar,” jelas Atmam yang mengatakan PBSI kini lagi bersemangat merekrut atlet baru.

Sistem Informasi ini juga bermanfaat menangkal pencurian umur dimana di cabang olahraga bulutangkis ini sangat rentang pemalsuan dokumen (usia) padahal di bulutangkis itu diatur secara kelompok umur.

” Pencurian umur ini sudah menjadi isu  nasional. Jadi SI ini mengurangi masalah pencurian umur ini, sebab hampir semua event selalu diwarnai pertengkaran mengenai keabsahan status atlet. Tapi sekarang tidak lagi dengan adanya SI ini. Pencurian umur ini sangat merugikan atlet berprestasi, semisal dia sudah masuk kelompok tatuna tapi dia masih ikut di kelompok remaja, usia remaja ikit di pemula, pemula ambil peluang bagi kelompok anak-anak,” kata Sekum Pengprov PBSI Sulsel.

” Setiap anak yang memilih jalur bulutangkis maka segera daftarkan  di klub resmi. Tapi kalau klub tersebut belum terdaftar maka klub itu harus daftar di PBSI kabupaten. Karena itu kami minta PBSI Gowa harus data semua PB yang ada di Gowa agar teratur. Kita akan roadshow untuk lantik klub-klub yang sudah terdaftar,” jelasnya. 

Arahan Pengprov Sulsel ini disambut positif Pengkab PBSI Gowa. Seperti dikatakan H Dermawan selaku ketua harian, pihaknya memang telah menata keorganisasian PBSI Gowa dengan mengundang seluruh PB yang tersebar di Gowa. (sari)

Exit mobile version