SINJAI, UJUNGJARI.COM — Gubernur Sulawesi Selatan, Prof H M Nurdin Abdullah menitipkan dua poin penting kepada Andi Seto Gadhista Asapa selama menjabat sebagai Bupati Sinjai.
Di setiap kesempatan Nurdin Abdullah menyampaikan kepada seluruh stakeholder agar bahu membahu mengembalikan fungsi hutan di 22 kabupaten di Sulsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lahan kita yang ada ini kita lakukan konservasi dengan cara kita menanam duren, duku, rambutan dan buah-buahan yang cocok untuk konservasi lahan,” jelasnya.
Begitu juga dengan bagaimana seluruh stakeholder bangun kesadaran untuk sama-sama memberikan pengertian kepada masyarakat yang berprofesi sebagai petani, bahwa membabat hutan lebih banyak kerugian daripada keuntungan.
Hal tersebut disampaikan kembali Nurdin Abdullah dihadapan ribuan masyarakat pada saat HUT Kabupaten Sinjai ke-456 tahun, di Rujab Bupati Sinjai, Kamis 27 Februari 2020.
“Bagaimana DKI Jakarta terus dilanda banjir, sebelum terjadi seperti itu. Mari kita sama-sama menjaga hutan kita dan saya titip hutan kita yang masih utuh ini untuk kita jaga betul,” tuturnya.
Penyampaian ini sengaja disampaikan berulang-ulang, berhubung cuaca dan fenomena alam terus melanda daerah-daerah di Indonesia. Di Sulsel sendiri awal tahun 2019 hampir semua daerah mengalami bencana alam yang cukup serius bahkan menelan korban.
Olehnya itu, alumni Fakultas Kehutanan Unhas Makassar bersikeras agar semua yang berkaitan dengan kerusakan hutan dihentikan secepatnya. Dirinya meyakini dengan penyampaian bupati maupun wakil bupati sebagai kepala daerah masyarakyat akan mendengar.
Namun, selain menyampaikan agar masyarakat segera mungkin untuk memperbaiki lahan yang dan hentikan pembabatan hutan masih utuh, sebagai kepala daerah tentunya harus menawarkan solusi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat.
“Saya berharap kepada pak bupati (Sinjai) untuk memberikan pengertian kepada masyarakat. Bukan hanya menghentikan tapi juga harus menciptakan solusinya,” kata kepala daerah dengan segudang prestasi ini.
Selain berbicara mengenai konservasi hutan, Nurdin Abdullah juga berharap disektor kesehatan harus betul-betul diperhatikan semua kepala daerah khususnya di Sulsel.
Di sektor kesehatan Nurdin Abdullah menekankan bagaimana angka stunting Sulsel terus menurun. Diketahui Sulsel berada pada urutan keempat di Indonesia setelah Sulawesi Tenggara, NTT dan NTB.
Berdasarkan sebaran wilayah, stunting tertinggi ditemukan di Kabupaten Enrekang dan Bone dengan prosentase Barita mencapai 29,9 persen dengan kategori 17,1 persen pendek dan 12,8 persen sangat pendek.
Berdasarkan informasi yang ada penyebab terjadinya stunting bukan karena kemiskinan dan daerah terisolir, namun masalahnya kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai makanan dan minuman yang bergizi.
“Yang paling penting lagi pak Bupati sampaikan kepada masyarakat betapa pentingnya menghindari stunting ini. Kita butuh generasi penerus yang cerdas dan sehat,” pungkasnya. (**)