MAKASSAR, UJUNGJARI.COM —
Meski tak lagi menjabat Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, masih memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan, khususnya nasib guru honorer.

Kemarin, None yang tercatat sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), datang ke Gedung MPR RI Senayan, Jakarta, untuk memperjuangkan nasib guru honorer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

None datang bersama rombongan, yakni Ketua Umum PB PGRI Prof Dr Unifah Rosyidi MPd, serta Ketua PB PGRI lainnya seperti Dian Mahsunah dan Huzaifa Dadang. Mereka diterima langsung Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

“PGRI memperjuangkan agar dilakukan revisi Undang-undang ASN secara meluas terkait tenaga honorer,” kata None, Rabu (5/2/2020).

Ia mengungkapkan, PGRI memohon untuk diberikan kesempatan pada tenaga honorer dari kedua kategori (K2 dan non-K) baik pendidik maupun tenaga kependidikan, untuk diikutsertakan dalam seleksi CPNS dan PPPK.

Lebih diutamakan lagi bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun agar diprioritaskan, mengingat bentuk pengabdiannya yang luar biasa selama ini.

“Kami mendorong agar pemerintah segera menuntaskan guru honorer dengan mengangkat mereka menjadi PNS atau PPPK,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mendesak pemerintah segera memberlakukan pembayaran upah minimum minimal setara dengan UMR kepada para tenaga honorer di sekolah baik negeri maupun swasta.

“Bagaimana bicara mutu, dan merdeka belajar jika masih ada guru yang dibayar sangat rendah,” pungkasnya. (rahma)