GOWA, UJUNGJARI.COM — Marah dan kecewa berat begitulah yang dirasakan ratusan petugas cleaning service kampus UIN Samata. Sejak Senin kemarin hingga Selasa (4/2/2020) siang tadi, para cleaning service (petugas kebersihan) ini melakukan aksi unjukrasa dengan menghambur sampah ke halaman dan jalanan dalam kampus yang berlokasi di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Para cleaning service itu berbuat begitu lantaran mereka kecewa dengan kebijakan kampus UIN yang ternyata menggandeng pihak ketiga untuk menangani kebersihan kampus. Menurut hemat para cleaning service yang telah lama bekerja di UIN ini, jika pihak kampus menggandeng perusahaan penyedia jasa kebersihan ini maka otomatis keberadaan terancam dan kemungkinan besar tidak dipekerjakan lagi atau di-PHK.
Karenanya sebagai bukti protesnya, para cleaning service yang rata-rata adalah penduduk sekitar kampus ini pun melakukan aksi menghamburkan sampah didalam kampus.
Pihak kampus UIN saat ini memang melakukan kerjasama pihak ketiga untuk penyedia jasa kebersihan. Dan pemenang tender penyedia jasa kebersihan itu adalah PT Abadi Raya Commerce (Arco). Jika PT Arco menjalankan operasionalnya nanti, maka otomatis para cleaning service yang dipekerjakan adalah hasil rekrutan PT Arco sendiri. Karena kebijakan pihak rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) inilah membuat para cleaning service lama menjadi gusar.
Sebagai jawaban atas kegusaran itu para cleaning service yang didominasi kalangan perempuan inipun mogok bekerja dan berdemi mengotori kawasan kampus dengan sampah kertas dan plastik.
Aksi ini dilakukan di setiap sudut kampus hingga ke depan Rektorat UIN Samata.
Salah seorang cleaning service bernama Abd Wahid mengatakan, dirinya terlebih para cleaning service lainnya di UIN ini sangat kecewa. Di UIN tercatat 150 orang tenaga cleaning service. Namun oleh pihak PT Arco hanya akan memperkerjakan 70 orang cleaning service lama. Sisanya adalah orang baru yang merupakan hasil rekrutan sendiri pihak Arco.
” Makanya kami kecewa karena kami sudah bertahun-tahun kerja di sini namun mau di-PHK. Saya sendiro sudah bekerja di kampus ini sejak 2007 lalu,” kata Abd Wahid Dg Tompo ini dihadapan sejumlah awak media yang datang melihat aksi protes para cleaning service tersebut.
Diakui Wahid, awalnya dirinya bersama rekan-rekannya disuruh untuk membuat surat lamaran kerja kepada PT Arco dengan janji pihak Arco jika sudah memasukan lamaran maka akan dihubungi kembali per telepon.
” Pihak Arco mengaku sudah menelepon 70-an orang diantara kami untuk diterima kembali bekerja, dan sisanya di-PHK, tapi PHKnya tidak berkemanusiaan, hampir seperdua persen kami di-PHK,” kata Wahid.
Terkait aksi protes para petugas kebersihan ini, Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis yang dikonfirmasi mengungkapkan, jika situasi kebersihan kampus yang dirasanya butuh penanganan esktra itu, membuat pihaknya perlu bekerjasama dengan PT Arco.
Prof Hamdan mengaku, cleaning service yang ada sekarang seringkali tidak berada di tempat saat dibutuhkan. Sehingga hampir setiap hari, dirinya harus berkeliling kampus untuk mengontrol kebersihan bahkan turut ikut membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
“Setiap pagi saya harus datang ke fakultas-fakultas untuk mengimbau para pimpinan, sepertinya imbauan saya itu sudah menjadi sarapan pagi bagi para dekan,” tutur Prof Hamdan.
Prof Hamdan mengatakan pihak meminta PT Arco agar memberi peluang seluas-luasnya kepada masyarakat sekitar yang sebelumnya telah bekerja untuk kampus, dan menyerahkan proses rekruitmen profesional kepada manajemen PT Arco sebagai pihak yang telah diserahi tanggung jawab penuh untuk menangani kebersihan kampus.
“Semoga dengan kehadiran PT Arco ini, kita tidak lagi disibukkan dengan urusan kebersihan yang tak pernah usai,” tandas rektor terlihat gusar.
Terkait isu PHK bagi petugas cleaning service lama, Managing Director PT Arco Rahmat Hidayat menyatakan, pihaknya akan tetap mengakomodir petugas-petugas yang telah ada (existing).
“Tentunya selama mereka memenuhi standar kualifikasi yang dimiliki perusahaan kami maka kami akan pekerjakan,” kata Rahmat. (sari)