GOWA, UJUNGJARI.COM — Pilkada Serentak 2020 sisa tujuh bulan lagi. Persiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gowa pun semakin gencar.
Seperti Sabtu (1/2/2020) siang, KPU Gowa melaunching jingle, mascot dan cafe demokrasi mobile. Pernak pernik Pilkada yang akan digelar 23 September 2020 ini diresmikan oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dihadiri Ketua KPU Sulsel, Forkopimda Gowa, Ketua Bawaslu Sulsel, Bawaslu Gowa, para pimpinan Parpol, OKP, Ormas, para camat, para kades/lurah, dan lainnya. Launching ini berlangsung meriah di Padivalley Golf Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua KPU Gowa Muhtar Muis dalam kegiatan tersebut mengatakan perhelatan tahapan Pilkada serentak tahun 2020 telah resmi diluncurkan pada 23 September 2019 lalu di Jakarta, dimana dari 270 daerah pelaksana Pilkada di Indonesia, 12 kabupaten/kota diantaranya adalah di Sulsel.
Dikatakan Muhtar, untuk tagline KPU Gowa memilih menggunakan tagline 2019 ditambahkan konten lokal sehingga menjadi ‘Pemilih Berdaulat, Negara Kuat, Porei Gowa’.
Tagline ini jelas Muhtar menjadi penggambaran visi KPU Gowa yang ingin dicapai dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilihan yang puncaknya dilaksanakan pada 23 september 2020 mendatang.
” Tagline ‘Porei Gowa’ kami adopsi dari bahasa Makassar dengan kata dasar ‘Pore’ yang dalam kamus bahasa Indonesia kata ‘Pore’ diartikan bijak, jagoan serta bisa berarti gagah atau perkasa serta hebat. Dalam konteks pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gowa, Porei Gowa ini kami harapkan terwujud dalam proses pemilihan yang akan melahirkan pemimpin yang terpilih secara jujur, adil, profesional, transparan dan akuntabel,” jelas Muhtar.
Dijelaskan Muhtar, proses pemilihan maskot dan jingle ini dilakukan dalam bentuk sayembara terbuka kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan konten lokal, adat budaya masyarakat Gowa. Dan sayembara itu telah berjalan sejak Desember 2019.
” Ada sekitar 18 jingle yang masuk di Gowa semuanya bagus. Namun hanya satu yang terpilih dengan judul ‘Ayo ke TPS’ yang dimenangkan oleh Rosmala Dewi. Lalu untuk maskot ini ada 8 orang yang memasukkan dan semuanya berciri khas Gowa namun kami memilih satu maskot yang bercirikan Balla Lompoa. Maskot tersebut bernama Batara (Balla Kotak Suara) dimenangkan oleh saudara Awaluddin. Terima kasih kepada juri maskot dan jingle yang telah memberikan saran dan masukan kepada kami sehingga terpilih karya-karya terbaik yang Insha Allah akan menjadi ikon pelaksanaan pesta demokrasi di Gowa ini,” papar Muhtar, mantan jurnalis Harian Tribun Timur ini.
Selain jingle dan mascot, KPU Gowa juga membuat sarana sosialisasi terbaik untuk masyarakat berupa cafe demokrasi mobile. Cafe demokrasi mobile ini berupa mobil yang bukan hanya menawarkan minuman dan cemilan kepada masyarakat tapi juga menjadi sarana pusat informasi dan sosialisasi Pilkada Gowa 2020.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan KPU Gowa.
” Berbagai macam inovasi yang dilakukan oleh KPU dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan pesta demokrasi sangat bagus dan kita berharap bahwa pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Gowa ini akan menjadi percontohan di Provinsi Sulawesi Selatan bahkan menjadi percontohan di tingkat nasional,” kata Adnan yang hadir mengenakan stelan kemeja kotak-kotak warna hitam dipadu celana jeans dan sepatu sporty.
Adnan yang menabuh gendang pertanda launching pernak pernik Pilkada ini pun mengapresiasi KPU Gowa atas segala inovasinya tersebut.
” Ijinkan saya atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya dengan inovasi yang dilakukan oleh KPU mulai dari taglinenya Porei Gowa yang memiliki arti bagus atau bajiki, atau kalau kita memaknai porei itu adalah sesuatu yang bagus sesuatu yang baik maka pasti akan melahirkan sebuah keberhasilan,” imbuh bupati.
Porei itu tandanya kata Adnan, porei dalam pelaksanaannya, porei juga dalam partisipasi pemilihnya, karena tentu keberhasilan KPU sangat ditentukan dari tingkat partisipasi pemilihnya. Kalau partisipasi pemilihnya baik maka disitulah ukuran utama keberhasilan KPU melaksanakan pesta demokrasi.
” Satu lagi, porei juga dalam pengelolaan anggarannya. Anggaran APBD yang diberikan kepada KPU Gowa diharapkan dikelola dengan baik,” kata Bupati Gowa. Khusus anggaran Pilkada 2020 ini, Pemkab Gowa menghibahkan melalui APBD sebesar Rp 55 miliar.
Terkait mascot, Adnan mengaku sangat setuju pilihan KPU adalah Balla Lompoa.
” Balla Lompoa adalah jati dirinya orang Gowa, kebesarannya orang Gowa, orang gowa itu dan wilayah Kabupaten Gowa dikenal sampai di pelosok dunia sehingga kita semua berada dalam naungan rumah besar dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memajukan Gowa yang lebih baik, lebih maju dan masyarakatnya makin sejahtera di masa akan datang. Kita berharap mascot Batara tersebut adalah momentum untuk kita majukan Gowa dengan bersama sama mensukseskan pemilihan bupati dan wakil bupati,” tandas Adnan.
Sementara Ketua KPU Sulsel Faisal Amir mengatakan, kedaulatan berada di tangan rakyat dan Pilkada adalah sarana investasi gagasan.
” Kita memang buru zona hijau Pilkada Gowa supaya jadi percontohan di Sulsel. Karena itu kami harap perkuat sosialisasi dan partisipasi pemilih serta ciptakan penyelenggara yang berintegritas,” kata Faisal Amir. (sari)