ENREKANG, UJUNGJARI.COM — Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang, Addi mengakui jika selama sering terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi saat musim tanam para petani.
Karena kuota yang berikan pemerintah pusat di daerahnya tak mampu memenuhi kebutuhan petani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi untuk kebutuhan pupuk jenis Urea sekitar 464.093 ton satu musim tanam.
Namun kuota yang diakomodir pemerintah pusat hanya 4640 ton hanya terpenuhi 1 persesen dari total kebutuhan.
Untuk kebutuhan pupuk jenis ZA sekitar 185.878 ton,namun yang di akomodir pemerintah pusat hanya 1850 ton.
Hal sama juga terjadi untuk jenis pupuk SP 36 kebutuhan petani 77.294 ton.Teraokomodir hanya 773 ton.Untuk pupuk jenis NPK kebutuhan petani 439.400 ton, namun yang di akomodir pusat hanya 4394 ton.
Sementara pupuk jenis Organik kebutuhan petani sekitar 279.828 ton,sedangkan yang diakomodir oleh pusat hanya 2798 ton.
“Ini yang mengakibatkan pupuk subsidi di Enrekang langkah karena jatah kita memang sedikit, Jauh dari kebutuhan petani yang di akomodir.Wajar kalau petani kita teriak,”kata Addi saat ditemui di Ruang kerjanya, Rabu (29/1/2020).
Ia mengatakan,salah satunya untuk mengatasi kelangkkan pupuk subsidi petani terpaksa beralih ke pupuk non subsidi karena bantuan pemerintah itu tidak akan mungkin memenuhi semua kebutuhan petani,”Untk itu petani beralih ke pupuk non subsidi,tapi mahal,”jelas Addi sembari mengatakan terus mengajukan usulan tambahan pupuk ke Pusat. (Suka)