Site icon Ujung Jari

Gencar Sosialisasi, TP PKK Sulsel Bantu Stunting Turun 5,1 Persen

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Setahun lebih berkonsentrasi pada program pencegahan dan penurunan angka anak tumbuh kerdil (stunting), Pemprov Sulsel melalui TP PKK Provinsi menuai hasil.

Angka stunting di Sulsel turun sebesar 5,1 persen. Penurunan ini sekaligus menempatkan Sulsel di posisi 11 dari sebelumnya berada di posisi 4 untuk angka stunting tertinggi di indonesia.

Lies F Nurdin usai kunjungan bakti sosial operasi celah bibir dan langit-langit di RSUD Salewangang Kabupaten Maros, menyatakan optimis angka stunting di Sulsel dapat terus ditekan.

“Sekarang angka stunting di Sulsel turun 5,1 persen, Alhamdulillah, kalau semua pihak turun untuk membantu dan terus sosialisasi ke masyarakat, Insya Allah stunting bisa kita tekan,” ungkap Lies di Aula RSUD Salewangang Maros, Kamis (16/1/2020).

Pengentasan stunting di seluruh daerah di Indonesia masuk dalam salh satu program Rencana Pembngunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sementara, pengentasan stunting khusus di Sulsel merupakan program Zero Stunting yang dicanangkan Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman bersama TP PKK Provinsi sejak dilantik.

Untuk membantu mengentaskan stunting di wilayah Sulsel, Lies mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan bantuan sebesar 100 juta rupiah untuk masing-masing Kabupaten/Kota yang nantinya diperuntukkan untuk digunakan dalam menjalankan program-program terkait pengentasan stunting di masing-masing Kabupaten/Kota.

Selain memberi bantuan keuangan, Dosen dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS ini mengharapkan kehadiran Posynadu dapat membantu mengentaskan stunting di Sulawesi Selatan.

“Mudah-mudahan semua posyandu di Kabupaten/ Kota aktif. Tetapi yang saya baca di datanya di sini itu ada sekitar 9.600 posyandu se-Sulsel, tapi yang aktif cuma sekitar 7.000 posyandu. Jadi tugas kita lah sebagai Pokja 4 untuk keliling di mana itu yang harus kita support,” jelas Lies.

Sementara, Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Bahtiar Baso, mengapresiasi kerja optimal yang dilakukan TP PKK Provinsi Sulwesi Selatan bersama komponen terkait dalam menurunkan angka stunting di Sulsel.

“Sosialisasi yang begitu gencar dilakukan oleh seluruh komponen, utamanya oleh TP PKK Provinsi yang telah mencanangkan dari awal, jadi ibu Ketua TP PKK Sulsel sejak awal sudah bergerak bersama kami di Dinas Kesehatan Sulsel,” jelas Bahtiar.

Di tahun 2018, jumlah anak tumbuh kerdil (stunting) di Sulsel berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, angka stunting di Sulsel adalah berada 35,6 persen.

Sedangkan, pada 2019, berdasarkan data dari Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, angka stunting di Sulsel menjadi 30,5 persen.

Bahtir Baso menilai, penurunan ini sangat signifikan untuk dilakukan dalam waktu satu tahun lebih.

“Tidak mudah mencapai angka ini,” tegasnya.

Penurunan stunting sebesar 5,1 persen, kata Bahtiar, juga menggeser posisi Sulsel yang sebelumnya bertengger di ranking 4 provinsi dengan jumlah stunting tertinggi di Indonesia ke posisi 11 secara nasional.

“Harapan kita, kalau Ibu Ketua TP PKK Provinsi terus bantu kita dengan semua komponen terkait, 2020 Sulsel akan masuk peringkat lima besar provinsi terbaik dalam menekan angka stunting,” ungkapnya.

Bahtiar menyebutkan, penurunan angka stunting di Sulsel utamanya disebabkan oleh lima faktor. Yakni gencarnya sosialisasi ke masyarakat, kerjasama dengan lima fakultas bernuansa kesehatan di Unhas (Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Farmasi) dalam menekan angka stunting dan angka kematian ibu dan anak, program zero stunting yang dicanangkan Penprov Sulsel bersama seluruh pimpinan daerah 24 kabupaten kota hingga program unggulan Pemprov Sulsel yakni 1.000 Hari Pertama Kelahiran.

“Utamanya prgram unggulan 1.000 Hari Pertama Kelahiran, sejak ibu mengandung hingga melahirkan anak, anaknya diikuti sampi usia 2 tahun, program ini yang bantu menurunkan angka stunting di Sulsel secara signifikan,” tutup Bahtiar.  (**)

Exit mobile version