Uji Coba Penerbangan Sukses, Tamatan SD Dijuluki Generasi Habibie

*Montir di Pinrang Rakit Pesawat Ultralight Secara Otodidak

PINRANG, UJUNGJARI.COM — Seorang warga Pallameang, Kabupaten Pinrang, kini jadi perbincangan hangat banyak orang.

Bukan apa-apa, sebuah ujicoba Pesawat Ultralight yang dirakitnya selama 3 bulan berhasil dan sukses mengudara saat uji coba, di pesisir Pantai Ujung Tape, Langka kecamatan Mattiro Sompe, Rabu (15/01/2020).

Momen uji coba pesawat ultralight rakitan yang berhasil terbang ini ramai di dibicarakan media sosial. Bahkan warga mengabadikan momen tersebut dengan video ponsel berdurasi 1 menit 39 detik tersebut.

Haerul (33), pencipta pesawat tersebut kini dijuluki generasi pelanjut BJ Habibie asal Tanah Bugis.

Hal itupun setelah melakukan penerbangan pesawat buatannya mulus diuji coba tanpa celah. Meski hanya bisa terbang rendah antara 5-10 meter tingginya diatas pantai, namun pesawat berbaling-baling tunggal didepan moncong pesawat itu sukses mengudara selama 1,40 menit tersebut.

Dalam uji coba yang keenam kalinya itu, Haerul akhirnya berhasil menerbangkan pesawatnya.

Sorakan tepuk tangan dan teriakan kegembiraan pun terdengar sesaat setelah pesawat tersebut berhasil berkeliling di atas permukaan laut Ujung Tape.

“Alhamdulillah sudah berhasil kami terbangkan,” kata Haerul, sesaat setelah mengudara, dipantai Ujungtape Langnga.

Meski pendidikannya hanya tamatan SD, namun pria kelahiran 1986 ini sangat terobsesi untuk menciptakan pesawat terbang.

Haerul mengatakan, dirinya tak terinsipirasi oleh siapa-siapa dalam pembuatan pesawat tersebut. Hanya saja, ia memang suka dunia pesawat sejak kecil.

“Hanya coba-coba. Kebetulan sejak kecil suka dunia pesawat,” paparnya.

Haerul menjelaskan, proses pembuatan pesawat tersebut ia pelajari secara otodidak lewat youtube.

“Saya belajar merakit pesawat itu dari sering buka-buka Youtube. Lalu saya coba rakit sendiri dengan rangka besi ringan yang kuat dengan menyesuaikan lebar dan panjang sayap serta ekornya. Alhamdulillah, ujicoba ke 6 kalinya ini mulus terbang dengan awak 1 orang pilot yakni saya sendiri. Mesinnya dari tenaga motor berkapasitas 150 Cc dengan bahan bakar pertamax,” lontarnya.

Iapun berharap, hasil cipta kreasinya ini bisa dihargai pemerintah daerah. “Yah, paling tidak PT. Dirgantara meliriknya,”tandas Ayah Dua anak ini. (Jayadi)