JAKARTA, UJUNGJARI.COM –Jenderal Idham Azis saat dilantik menjadi Kapolri pada 1 November 2019 lalu memiliki satu prinsip hidup yakni ‘Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai’. Prinsip inipun langsung diterapkan Idham diawal kepemimpinannya sebagai Kapolri.
Jenderal Idham Azis langsung memimpin jajarannya untuk menunjukkan kinerja dengan prestasi demi prestasi penting hanya untuk menjaga keamanan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam trimester sejak menjabat, tercatat puluhan kasus sindikasi narkoba kelas besar yang berhasil diungkap Jenderal Idham Azis, beberapa pelaku bahkan diberikan tindakan tegas Kepolisian hingga meninggal dunia.
Tidak hanya itu, ratusan teroris ditangkap, pelaku illegal mining-logging-fishing pun dijerat dengan pasal berlapis untuk memberikan detterence effect.
Prestasi paling fenonemal di akhir tahun 2019 menurut Dahroni, Direktur Eksekutif Aufklarung Institute adalah kemampuan Idham Azis dalam mengungkap dan menangkap pelaku penyiraman air keras pada Novel Baswedan, yang kasusnya sudah hampir tiga tahun berjalan.
“Ini merupakan salah satu prestasi besar Idham dalam mengungkap kasus mangkrak, yang selama ini menjadi perhatian besar publik. Idham harus diapresiasi, sebab kasus ini menemukan titik terang di masa Idham. Idham memberikan jawaban dengan kinerja terhadap orang yang sebelumnya meragukannya,” puji Dahroni kepada mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Dahroni juga percaya bahwa Idham sebagai Kapolri mampu menangani kejahatan-kejahatan terkait kelompok radikal dan jaringan teroris, kejahatan siber, kejahatan transnasional termasuk narkoba dan kejahatan-kejahatan konvensional.
“Rekam jejak Idham menunjukkan kemampuan itu dan jejak Idham memulai awal tahun 2020 dengan kinerja yang prestisus. Ini harus kita apresiasi,” ungkapnya.
Terpisah, tokoh nasional yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait yang dikenal dekat dengan Kapolri juga memberikan penilaian yang sama. Ara, panggilan Maruarar mengenal Idham, selain sebagai orang baik juga merupakan sosok yang tegas dan berani.
“Ia juga sangat profesional. Waktu saya menghadiri undangan pelantikan Kapolri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Pak Idham bilang sama saya, bahwa sebenarnya Ia tak mau menjadi Kapolri. Namun Ia juga mengatakan akan menggunakan jabatan Kapolri ini dengan selon, artinya berani dan siap mengambil resiko untuk menjaga Indonesia,” ungkap Ara.
Menurut Ara, pengungkapan kasus Novel Baswedan juga merupakan salah satu bukti keberanian dan sikap adil Idham, yang akan menindak siapa saja pelakunya dengan aturan dan hukum yang berlaku.
Maruarar juga mengapresiasi sikap tegas Idham yang mau memecat Polda dan Polres bila terbukti minta jatah proyek sehingga Polri memberikan kepastian hukum dan investasi.
“Kapolri ini sosok yang antara perkataan dan perbuatannya sejalan dan seiring. Artinya Idham merupakan sosok yang komitmen dan konsisten sehingga bisa diikuti oleh seluruh jajaran,” tambah Ara. (sari)