GOWA, UJUNGJARI.COM — Sejak awal Januari 2020 kondisi cuaca yakni hujan deras disertai angin kencang mulai merutin. Hal ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Gowa, tapi hampir di semua wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan bahkan Indonesia.
Sejak Sabtu hingga Minggu (4-5/1/2020) kemarin, hujan mulai merutin dari pagi hingga sore hari. Kadang hujan berhenti namun beberapa menit kemudian mengguyur lagi bahkan dibarengi angin kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena kondisi ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pun mengimbau masyarakat Kabupaten Gowa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT.
Saat dihubungi via WhatsApp, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan tak menampik adanya update cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG yang disebar melalui portal BNPB.
Terkait update kondisi cuaca dari BMKG tersebut, Adnan pun meminta agar masyarakat Kabupaten Gowa selalu mendoakan agar wilayah Gowa terhindarkan dari bencana.
Hal itu dilakukan Bupati Gowa merujuk musibah bencana banjir yang terjadi di awal tahun 2019 lalu. Dia pun berharap, masyarakat Gowa lebih waspada.
” Saya meminta masyarakat Gowa untuk tetap waspada dan selalu berdoa kepada Allah SWT, mendoakan agar wilayah ini (Gowa) dan wilayah sekitarnya terhindar dari bencana-bencana alam dan masyarakat diberikan ketenangan,” kata Adnan kepada ujungjari.com, Minggu (5/1/2020) sore.
Sebelumnya, pihak BMKG pusat melalui Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluarkan pengumuman perkembangan prediksi cuaca terbaru dalam dua pekan kedepan yang patut diwaspadai.
Pernyataan itu disampaikan Dwikorita pada saat rapat koordinasi banjir se Jabodetabek di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/1/2020) lalu seperti dikutip pada www.bnpb.go.id dan diteruskan kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia.
Menurut Dwikorita, aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada tanggal 10-15 Januari.
Selanjutnya, kata Dwikorita dalam rilisnya, pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.
“Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020, ” beber Dwikorita.
Adapun sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut meliputi Sumatera bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu sebagai antisipasi kemungkinan bencana yang dapat berpotensi terjadi.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Boy FS Samola bersama Kabag Ops Kompol Sudaryanto dan Kapolsek Manuju Iptu Kasmawati pun rutin ke Waduk Bilibili melakukan pemantauan dari dekat kemungkinan perubahan elevasi genangan bendungan.
Hingga Minggu (5/1/2020) pukul 15.00 Wita kata Kapolres Gowa kondisi elevasi waduk tetap normal. Diuraikan kapolres, elevasi waduk : 81,29 mdpl dengan volume: 58.521 juta m3. Sementara Outflown secara detil yakni turbin: 10,00 m3/dtk, air baku: 2,45 m3/dtk, industri: 0,5 m3/dtk, irigasi: 6,05 m3/dtk. Untuk pemeliharaan mencakup sungai: 1,00 m3/dtk dan pelimpah: 0,00 m3/dtk. Total Outflow: 10,00 m3/dtk.
” Artinya status untuk elevasi Waduk Bilibili masih normal,” jelas Kapolres Gowa. (sari)