ikut bergabung

Refleksi Akhir Tahun Sektor Pertanian: ‘Standing Applause’ buat Presiden Jokowi


Berita

Refleksi Akhir Tahun Sektor Pertanian: ‘Standing Applause’ buat Presiden Jokowi

Terkait impor beras, ujar Tjipta, walau pun berkali-kali Kementan menegaskan bila produksi besar kita surplus namun Indonesia memaksakan diri untuk impor beras.

“Nah, buktinya sekarang ada 20.000 ton beras di bulog yang dinyatakan busuk dan tak layak konsumsi”, tandasnya.

“Inilah bukti kerja keras itu. Apalagi prestasi yang ditorehkan ini dilakukan di tengah hantaman kondisi cuaca ekstrim seperti El Nino dan La Nina. Ini tidak main-main. Ini kerja nyata yang sangat patut diapresiasi”, ujarnya.

Menurut Tjipta, di Kementerian Pertanian sosok menteri yang tepat adalah yang tak banyak bicara, banyak diam, namun bekerja keras.

“Tipe pekerja keras yang banyak di lapangan itulah yang diperlukan. Melihat langsung  perkembangan lapangan dan mencari solusinya langsung di lapangan. Bergerak cepat”, ujarnya.

Hal senada dikatakan pengamat kebijakan politik dan pengajar Universitas Paramadina Hendri Satrio. Menurut Hensat sapaan akrabnya, pencapaian kerja Kementerian Pertanian memang spektakuler karena mampu dengan cepat melakukan trasformasi pertanian menuju pertanian modern.

“Tidak mengherankan bila Pak Amran pernah diberi gelar sebagai Bapak Modernisasi Pertanian dan sebagai Bapak Mekanisasi Pertanian. Kementan tidak saja mampu menggenjot produksi pangan tapi juga telah meletakkan pondasi yang akan membawa sektor pangan ‘naik kelas’ dari pertanian on farm menjadi pertanian off farm dengan mempercepat lahirnya agropreneurship dengan membangun kecintaan kaum milenial untuk terjun ke sektor pertanian”, jelas Hensat.

Baca Juga :   Wabup Kepulauan Selayar Sambut Langsung 60 Peserta KKN Tematik Universitas Fajar

Hensat menambahkan, capaian kerja Kementan bukan hanya sekadar pencitraan semata. Bappenas sendiri mengakui bahwa sektor pertanian menjadi sektor andalan dalam kontribusinya dalam pembangungan ekonomi Indonesia serta menjadi kementerian yang dinilai mampu mengelola anggaran dengan sangat produktif.

“Ini pengakuan Bappenas loh. Bukan hanya rekaan semata. Lonjakan itu bisa dilihat dari PDB sektor pertanian kita naik dari 900 triliun menjadi 1.400 triliun”, tegasnya.

Hensat juga menilai bahwa sosok menteri di Kementan harus memiliki integritas dan profesionalitas yang sangat mumpuni. Pengabdian dalam memajukan sektor pertanian Indonesia harus menjadi catatan penting.

Berbagai gebrakan Kementan dalam menegakkan profesionalitas dan integritas telah ditunjukkannya. Perang melawan KKN dan mafia pangan adalah salah satu contohnya.

“Tidak mengejutkan bila Pak Amran juga dijuluki Mr. Clean dan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebut sebagai Bapak Jagung Indonesia dan Bapak Mekanisasi Pertanian. Ini karena dedikasi, loyalitas dan komitmennya yang tak diragukan lagi,” pungkasnya.

dibaca : 118

Laman: 1 2 3



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top