GOWA, UJUNGJARI.COM — Pusat Belajar Guru (PBG) Kabupaten Gowa kembali mengumpulkan ratusan guru berstatus guru inti yang dikemas dalam workshop Pengembangan Pembelajaran Berbasis TIK (Teknologi Informasi Komunikasi). 

Workshop mengusung program Gebyar Literasi Digital ini diikuti sebanyak 382 guru dari berbagai tingkatan ini (TK, SD, SMP) dibekali pengetahuan tentang IT dasar di aula SMPN 1 Pallangga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekretaris Dinas Pendidikan Gowa Muh Taufik yang membuka workshop ini berharap agar para guru yang mengikuti program PBG yang dikerjasamakan dengan Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO) ini dapat lebih mensupport seluruh program yang diterapkan Pusat Belajar Guru (PBG) Gowa.

” Kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi guru dan kita berharap sejak PBG berlangsung di Gowa maka seluruh guru di Gowa tidak ada lagi yang tak mengenal dunia IT. Untuk tahap dua ini kembali kita godok 11 orang guru inti baru yang merupakan hasil seleksi guru inti beberapa waktu lalu yang diikuti sekitar 28 guru peserta. Semoga kedepannya seluruh guru di Gowa memegang sertifikat sebagai guru inti,” kata Taufik mewakili Kadis Pendidikan Gowa.

Sementara itu Abd Karim selaku Ketua PBG Gowa mengatakan ada tiga hal yang mendasari PBg Gowa mengambil tema literasi digital. Menurutnya, di era digital ini hrs menyentuh pendidikan. Digitalisasi pendidikan guru-guru diarahkan menggunakan IT khususnya dalam hal pembelajaran.

“Kalau guru tidak menguasai IT pastilah tertinggal. Makanya salah satu syaray utama dalam guru inti ini adalah harus paham IT. Saat ini kami di PBG telah mempersiapkan metode merdeka belajar yang menjadi gebrakan Menteri Pendidikan. Merdeka belajar ini jelas sangatlah relevan dengan program SKTB (sistem kelas tuntas berkelanjutan) yang dilaksanakan Pemkab Gowa selama ini. Dimana terapan merdeka belajar itu kita berikan kesempatan anak-anak didik belajar dengan senang tanpa kejenuhan dan tanpa tertekan. Untuk menerapkan merdeka belajar ini maka kita mulai masuki dunia anak. Anak-anak kan sekarang gemar main gadget. Nah melalui gadgetnya ini kita ajari mereka belajar semerdeka-merdekanya. Misalnya kita beri siswa pembelajaran dalam bentuk games dan kita juga memberika evaluasi (ulangan) dalam bentuk games juga. Hasilnya tentu jauh lebih baik ketimbang anak merasa terpaksa tertekan untuk belajar,” jelas Karim yang telah menjalani pelatihan sebagai guru inti selama 500 jam.

Karim mengatakan, dari pembelajaran sebagai guru inti yang telah dilakukannya, dirinya bersama tim guru inti lainnya pun mulai menerapkan pembelajaran model IT dan kemerdekaan belajar bagi siswa.

“Saya bersama tim kini telah melaksanakan pola memberikan evaluasi atau ulangan melalui IT. Jadi saya kirim.bahan evaluasi atau ulangan melalui link ke gadget masing-masing siswa dan mereka mengerjakan evaluasi itu di rumah mereka melalui gadgetnya. Cara ini sangat meringankan sekali dan sangat efisien,” jelasnya.

Agastya Yogi Swara selaku Project Leader PBG di Gowa menyatakan sangat salut dengan animo para guru di Gowa untuk meningkatkan skillnya melalui program ini.

” Salah satu kelebihan dari skill para guru dalam program ini karena mereka ditraining untuk membuat Silabus (perangkat pembelajaran) sendiri sehingga tentu mereka lebih paham dalam menyampaikan pembelajaran kepada para siswanya. Sejak tiga tahun kita bekerjasama dengan Pemkab Gowa kita telah melihat tingginya animo para guru. Di Gowa jumlah guru kurang lebih 7.000 orang dan 1.500 orang diantaranya telah ikut training guru inti. Kita berharap ke depannya seluruh guru di Gowa ini sudah menjadi guru inti. Kami dari PSF juga salut karena guru-guru di Gowa mau belajar,” jelas Agastya.

Pemimpin Kegiatan Program PBG sekaligus Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Disdik Gowa Noer Wahida menjelaskan bahwa kegiatan gebyar literasi digital ini sebagai bagian dari program PBG Gowa menyambut program pemerintah yaitu merdeka belajar sekaligus sebagai dukungan menuju Gowa sebagai kabupaten pendidikan.

Dalam gebyar ini,  salah satu yang menjadi prioritas adalah program IT yang fokus pada literasi digital sebagai sumbangan kecil PBG Gowa untuk kemajuan pendidikan di Gowa.

“Jadi dalam kegiatan ini dibuka 10 kelas dengan peserta mencapai 382 orang. Jumlah peserta ini lebih besar dri kuota kita dan ini pertanda bahwa minat para guru menjadi bagian dari program ini cukup tinggi,” jelas Noer Wahidah. (sari)