BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Desa Kambuno, Kecamatan Bulukumpa tidak hanya menjadi juara I lomba desa tingkat provinsi pada 2018 lalu, tapi desa ini juga memiliki kepedulian yang tinggi kepada warganya yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.
Saat ini pemerintah dan masyarakat Desa Kambuno berbenah untuk menyambut wilayahnya sebagai tuan rumah pelaksanaan Temu Inklusi tingkat nasional pada Juni 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan jaringan yang dimilikinya, Pemerintah Desa Kambuno mendapatkan bantuan untuk warga desa penyandang disabilitas dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya di Makassar. Sebanyak 11 orang menerima bantuan tersebut sebagai modal usaha agar lebih mandiri dan meningkatkan kesejahteraannya.
Kepala BRSPDF Syaiful Samad mengatakan sesuai kewenangannya, bantuan yang diberikan hanya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas fisik. Kepada penyandang disabilitas lainnya, ada unit kerja lain yang menanganinya. Balai yang dipimpinnya, lanjut Syaiful mengkoordinir 17 provinsi di Indonesia, khususnya kawasan timur Indonesia.
“ Bantuan ini diberikan karena kami melihat ada inisiasi dan kepedulian pemerintah desa kepada warga penyandang disabilitas, sehingga kami melihat ini hal bagus untuk diberi dukungan dan bantuan,” beber Syaiful saat penyerahan bantuan di aula kantor Desa Kambuno, Senin (16/12/2019).
Dikatakannya, bagaimana pun hebatnya fasilitator dan pendamping, jika tidak ada partisipasi masyarakat, maka proses menuju desa inklusi sulit terwujud. Namun pihaknya melihat di Desa Kambuno, pemerintah dan masyarakatnya memiliki kepedulian.
“ Semoga Desa Kambuno ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya terkait kepedulian terhadap penyandang disabilitas,” kata Syaiful.
Kepala Desa Kambuno Syahrullah mengatakan jumlah penyandang disabilitas di desanya sebanyak 41 orang, 11 diantaranya adalah penerima bantuan dari balai rehabilitasi. Setiap penerima, lanjut Syahrullah mendapatkan bantuan dengan nilai Rp 3 juta, sehingga total bantuan tersebut sebesar Rp 33 juta.
Agar bantuan tersebut sesuai peruntukannya, pihaknya telah membentuk tim untuk mendampingi dan mengawal usaha yang dirintis para penerima manfaat tersebut.
“Jadi usahanya disesuaikan dengan kemampuan yang mereka bisa lakukan, ada yang buka warung, ada usaha pertukangan, dan ada beternak kambing. Untuk ternak kambing ada 5 orang yang merintisnya,” kata Syahrullah.
Sementara itu Sekkab Bulukumba Andi Bau Amal berharap dengan bantuan tersebut, para penerima lebih bersemangat lagi dalam menjalani kehidupannya, dan lebih optimis bisa mandiri tanpa harus menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Pemerintah daerah juga akan siap mendukung pelaksanaan temu Inklusi nasional di Desa Kambuno, sehingga ia berharap persiapan dan hal-hal yang mendukung pelaksanaannya senantiasa dikoordinasikan dengan Pemda.
“ Kita sangat mendukung Kambuno ini menjadi desa Inklusi, dimana masyarakatnya hidup tanpa diskriminasi, termasuk dalam memberikan pelayanan publik,” tutur sekkab.
Selain bantuan modal usaha, BRSPDF Wirajaya juga menyerahkan bantuan empat buah tongkat untuk penyandang disabilitas.
Turut hadir pada acara tersebut Direktur Pergerakan Difabel Indonesia Untuk Kesetaraan (Perdik) Sulawesi Selatan, Abd Rahman serta Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Andi Sudirman. (amin)