MAKASSAR – Salah satu tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Untuk itu, perempuan juga dapat memanfaatkan SDGs sebagai “alat tagih” kepada pemerintah untuk memenuhi hak-hak perempuan, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta memperkuat Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan.
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulawesi Selatan, Ilham A Gazaling, pada kegiatan FGD dan Diskusi Tematik Gender sebagai Akselerator Pencapaian SDGs di Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (4/12/2019) di Makassar.
“Aktivis dan organisasi perempuan bisa menjadikan ini sebagai bahan advokasi kepada pemerintah, sudah sejauh mana capaian terhadap goals yang ada di dalam SDGs ini,” ungkap Ilham.
Ilham menjelaskan, ada 6 (enam) target utama dalam SDGs yang terkait dengan pemberdayaan perempuan, yaitu mengakhiri segala bentuk diskriminasi, menghapuskan segala bentuk kekerasan, menghapuskan semua praktik berbahaya, mengenali dan menghargai pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar, menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi serta hak reproduksi.
“Dan yang tak kalah penting menjamin partisipasi penuh dan efektif, serta kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin,” ungkap Ilham.
Menurut Ilham, untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan pengarusutamaan gender pada setiap program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Sulawesi Selatan.
“Harus ada upaya dan kesadaran bersama untuk mengintegrasikan atau memasukkan situasi, kondisi dan posisi perempuan dan laki-laki ke dalam kebijakan, program, kegiatan dan anggaran. Jika hal ini telah dilakukan, saya yakin tujuan dari SDGs ini akan bisa kita capai,” pungkasnya. (*)