SIDRAP, UJUNGJARI.COM — Apa yang salah, jika seseorang yang sudah punya profesi atau pekerjaan matang masih saja cari kerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi dapurnya.

Bekerja apapun yang penting menghasilkan dan halal. Itulah tiga personil anggota Polres Sidrap yang punya usaha sampingan warkop.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Inspiratifnya, polisi-polisi ini tak malu mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan.
Apalagi, Polisi bertugas untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polisi dituntut untuk stand by setiap saat dan sedia kapan saja untuk menjaga keamanan masyarakat.
Di beberapa wilayah, ada sejumlah polisi yang bisa menjadi teladan. Kisah-kisah mereka menginspirasi, banyak orang.
Mereka berprinsip, Polisi tak malu mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilnya dan yang penting Halal.
Apalagi, punya relasi dan teman banyak sehingga mereka terinspirasi untuk buka usaha sampingan seperti Warkop.

Adalah, Bripka Taufik, Bripda Dwi Tirta dan Brigadir Suryadi. Ketiganya milih buka usaha Warkop Gerobak di Pelataran Monumen Ganggawa, Pangkajene, kecamatan Maritengngae, Sidrap.
Bripka Taufik misalnya, ajudan pribadi Bupati Sidrap yang ditugaskan khusus pengawalan melekat ini mengaku memilih usaha sampingan adalah pilihan tepat demi mendapatkan uang lebih untuk menambah ekonomi.
Bukan dia karena penghasilannya dari bekerja sebagai polisi tidaklah cukup. Melainkan, buka usaha sampingan menjadi sebuah tantangan hidup.
Pekerjaan sampingan ini sama sekali tidak menganggu profesi utamanya, ia turun membantu karyawannya usai mereka menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara.
Ketika tidak ada jadwal Bupati atau dinas luar, ia turun menjadi pelayan tamu-tamunya tang berkunjung ke kedainya yang bernama gerobak 28.
“Alhamdullilah, pekerjaan sampingan ini tak mengganggu tugas saya sebagai polisi,”ucap Bripka Taufik ditemui disela-sela kesibukannya melayani pengunjungnya, Sabtu Malam (30/11/2019).

Hal serupa juga dikemukakan Bripda Dwi Tirta. Anggota Satlantas Polres Sidrap yang akrab disapa bang Iccu ini juga memilih buka usaha lapak warkop.
Dengan nama Gerobak 97 di pelataran Panker Monumen Ganggawa, ia biasa meraup keuntungan dari usaha warkop, antara Rp500 hingga Rp1 jutaan permalamnya.
“Jikalau sedang ramai-ramainya atau malam minggu dan ada event, biasa dapat lebih dari itu,”ujar anggota yang bertugas di bagian SIM Satuan Lantas Polres Sidrap.
Menurutnya, buka usaha seperti ini bukan lagi jamannya gengsi-gengsian dalam berusaha. Yang penting halal dan berkah.
“Kami buka usaha ini juga sangat membantu buka lapangan kerja. Saya rekrut karyawan lima orang, karena kami biasa kewalahan meladeni pengunjung,”tambahnya lagi.
Senada juga dilontarkan Bripka Suryadi. Anggota Satlantas Polres Sidrap ini juga buka usaha sama dengan kedua rekan seprofesinya itu.
Suryadi mengaku mencari penghasilan tambahan dengan buka lapak warkop itu hanya demi menambah ekonomi untuk keluarganya. Pekerjaan ini dilakukan Suryadi selepas tugas.
“Saya kerja begini kalau lepas tugas, dan benar-benar tidak ada tugas dari kantor atau perintah dari komandan. Sehingga kedua profesi ini tidak saling mengganggu,” kata Suryadi yang bertugas di satuan Lalu Lintas Polres Sidrap Polda Sulsel.
Sementara, sejumlah masyarakat menilai apa yang dikerjakan sebagai tambahan penghasilan sangatlah wajar.
Apalagi polisi dituntut sebagai pengayom, pelindung masyarakat sebagai tujuan polisi yang promoter (profesional, modern dan terpercaya).
“Wajarlah mereka buka usaha sampingan, yang penting mereka usaha yang ihlas dan halal. Selanjutnya, kita serahkan kepada sang pencipta yang maha mengatur semua reski manusia. Polisi saat ini bukan harus ditakuti lagi,”aku Rahmaniar, salah satu pengunjung Panker, Sabtu malam tadi. (H.Ady)