Rauf: Korpri Harus Siap Bertransformasi dan Jaga Kode Etik

🔊 dibacakan

GOWA, UJUNGJARI.COM — Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT Korpri ke-48, yang dirangkaikan HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional tahun 2019. Upacara ini berlangsung di halaman kantor Bupati Gowa, Jumat (29/11/2019) pagi tadi.

Upacara yang diikuti ratusan anggota PGRI se Gowa, pimpinan SKPD serta para PNS lingkup Pemkab Gowa ini turut dihadiri Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis dan Ketua PGRI Gowa, Abbas Alauddin.

Dihadapan para ASN dan insan guru, Rauf mengatakan, HUT Korpri yang mengangkat tema ‘Berkarya, Melayani dan Menyatukan Bangsa’ ini menyiratkan bahwa semakin ke depan harapan masyarakat terhadap kualitas layanan publik akan semakin tinggi.

Untuk memenuhi harapan masyarakat ini, setiap anggota Korpri harus memiliki

karakter dasar sebagai birokrasi yang melayani serta berkarya bagi bangsa dan negara secara profesional. Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih yang memaksa cara bekerja kita harus berubah.

” Kita tidak boleh lagi menyelesaikan masalah saat ini dengan cara-cara masa lalu. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan cara-cara kekinian yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak luas dan berjangka panjang,” katanya.

Sejak pertama kali berdiri, Korpri sebagai satu-satunya wadah bagi pegawai untuk terus berupaya dalam meneguhkan fungsinya. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa Korpri dituntut berkomitmen tegak lurus terhadap kepentingan bangsa dan negara.

” Korpri harus siap bertransformasi, menjadi bagian integral dari pemerintahan yang berperan menjaga kode etik dan standar profesi. Juga memberikan perlindungan hukum serta meningkatkan kepedulian sosial dan lingkungan,” kata Rauf.

Agar Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang dalam kompetisi global, maka rakyat membutuhkan anggota Korpri yang disiplin, bertanggung jawab dan berorientasi kerja.

Olehnya itu, Korpri diharapkan meninggalkan pola pikir masa lalu yang egosentral, mental priyai, mental penguasa, mental koruptif yang hanya mampu terpaku pada formalitas belaka.

” Fokuskan energi pada intisari dari pelayanan publik, yakni dengan memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat sekaligus menjadi bagian dari solusi bangsa dengan terus melakukan inovasi-inovasi yang dapat mempercepat laju pembangunan nasional, ” tambah wabup.

Sementara kepada guru-guru yang ada di Kabupaten Gowa, kata Rauf, profesi guru adalah sebuah profesi yang melibatkan hati dan perasaan dalam bentuk keikhlasan. Bekerja tanpa pamrih, membentuk watak dan kepribadian peserta didik yang nantinya akan menjadi penerus bangsa dan negara.

” Ditangan bapak ibu guru masa depan bangsa kita tergenggam. Bapak ibu adalah inisiator, inspirator dan juga motivator yang handal dalam membentuk sumber daya manusia yang berkemajuan dan berdaya saing tinggi. Ibarat cermin, bapak ibu guru adalah cermin masa depan bangsa ini,” ujarnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para guru di Indonesia, terkhusus yang ada di Kabupaten Gowa, atas segala keikhlasan dan tanggung jawab yang diemban dalam mencetak generasi milenial yang beretika dan berbudi pekerti luhur. (sari)