JAKARTA, UJUNGJARI.COM — Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta merupakan kota metro terbesar di Indonesia dengan segala permasalahannya. Karena merupakan salah satu kota besar dunia maka Pemerintah DKI pun mengutamakan jaringan IT dalam mempermudah jangkauan layanan publik dari berbagai aspek kehidupan.

Salah satu yang dibuat Pemerintah DKI adalah smart city yang dinamai Jakarta Smart City (JSC). JSC yang dikelola tenaga ahli di bidangnya ini dioperasikan puluhan tenaga meliputi 7 orang ASN (aparatur sipil negara) dibantu 80-an tenaga ahli non ASN. Operasional JSC ini dibackup dana APBD kota dan dikelola puluhan infrastruktur bidang IT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

JSC ini pun membuat Pemkab Gowa kepincut dan kini tengah membangun Gowa Smart City. Sekaitan dengan itu, Pemkab Gowa melalui Kabag Humas Kerjasama Setkab Gowa menengok dapur JSC yang berlokasi di Balaikota DKI Jaya, Rabu (13/11/2019) siang.

Berada di lantai 3 gedung Jakarta Smart City, Kabag Humas Kerjasama Gowa Indra Wahyudi Yusuf didampingi Kasubag Pemberitaan dan Dokumentasi Widiah Restuty Hasan serta Kasubag Kerjasama Erniwati disambut Kepala UPT Smart City diwakili staf ahli JSC Yudistira dan Giovani.

Dipandu Oleh Giovani, layanan JSC digeber mulai dari awal terbentuk, alasan terbentuk, layanan apa saja (aplikasi) hingga manfaat penggunaannya.

Menurut Giovani, keberadaan JSC ini selain memberikan layanan publik aneka bidang juga memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat Jakarta. Peningkatan kesejahteraan yang dimaksud adalah meningkatnya pendapatan ekonomi rakyat melalui aplikasi kuliner jual online seperti produk-produk home industri, produk makanan dan minum dan buah tangan lainnya.

Dijelaskan Giovani, JSC ditunjang dua aplikasi penting yakni Qlue dan CROP (Cepat Respon Opini Publik). Qlue adalah aplikasi yang diperuntukan bagi warga secara umum, sedangkan CROP merupakan aplikasi yang hanya bisa diunduh oleh aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan aparat Kepolisian.

Qlue merupakan aplikasi sejenis sosial media yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan real time. Aplikasi tersebut saat ini sudah dapat diunduh secara gratis melalui smartphone yang berbasis android. Lewat Qlue, warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, soal sampah ataupun terkait layanan rumah sakit.

” Semua laporan disampaikan tidak hanya dalam bentuk tulisan, tapi juga melalui gambar serta laporan langsung masyarakat. Semua bentuk laporan ini dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id dan CROP. Seluruh aparat Pemprov DKI diwajibkan untuk menginstal aplikasi ini di smartphone mereka masing-masing, terutama aparat yang bertanggung jawab terhadap wilayah permukiman, yakni lurah dan camat. Smart City ini mengemban misi mensejahterakan rakyat dengan kegiatan-kegiatan yang memberi dampak taraf hidup rakyat, misalnya aplikasi transportasi yang mempermudah masyarakat agar tidak bingung dan tahu tujuan dengan pasti. Ada juga jaklin.co yakni berupa kartu layanan. Dengan kartu ini bisa menikmati semua fasilitas dengan harga hanya Rp 5.000,” terangnya. 

Terkait penerapan JSC ini, Kabag Humas Kerjasama Sekkab Gowa Indra Wahyudi Yusuf mengaku takjub dengan keberadaan JSC itu.

“Kami di Gowa juga tengah membangun fasilitas untuk kelengkapan smart city Gowa. Semoga Pemkab Gowa juga segera merampungkan Smart City nya sehingga pola pelayanan publik melalui IT segera kita jalankan juga,” kata Indra Wahyudi. (saribulan)