GOWA, UJUNGJARI.COM — Kabupaten Gowa satu-satunya daerah yang mewakili Provinsi Sulawesi Selatan bertahan sebagai nominasi penerima Anugrah Ki Hadjar 2019 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bahkan sebagai nominator, Bupati Gowa diwacanakan akan menerima penghargaan Anugrah Ki Hadjar 2019 tersebut pada pertengahan November mendatang.
Sekaitan dengan masuknya Gowa sebagai nominator membuat tim penilai Anugrah Ki Hadjar ini ke Gowa guna melihat secara langsung penerapan TIK di Gowa.
Sebanyak tujuh sekolah jadi sasaran kunjungan tim penilai yang didampingi Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni didampingi Kadis Pendidikan Gowa Dr Salam dan Kabag Humas Kerjasama Indra Wahyudi Yusuf.
Tim penilai ini tiba di Gowa , Rabu (6/11/2019) dan dijamu hangat Wabup Gowa di rujabnya di kompleks rujab Bupati Gowa, Jl Beringin, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu.
Usai dijamu hangat, rombongan Tim Penilai Uji Petik Anugrah Ki Hadjar 2019 ini menggilir tujuh sekolah mulai SD hingga SMP. Sekolah yang dikunjungi yakni SMPN 1 Sungguminasa, SDN Pacci’nongang Unggulan, SMPN 3 Sungguminasa, dan SD 3 Limbung Putri, sementara di wilayah dataran tinggi sekolah yang menjadi objek penilaian yakni SMPN 2 Pattallassang, SDN Center Malino dan SDN Lombassang.
Ketua Tim Penilai Uji Petik Anugrah Ki Hadjar, Tony Setiawan mengatakan, Kabupaten Gowa masuk menjadi nominator penerima penghargaan dari 21 kabupaten/kota secara nasional yakni 10 kabupaten, 8 kota dan 3 provinsi.
“Dari 33 nominasi atau daerah yang berhasil ke tahap presentasi kemarin terpilih 21 daerah untuk masuk ke tahap penilaian uji petik. Kabupaten Gowa menjadi salah satu yang kemungkinan besar meraih penghargaan ini dan mewakili 10 kabupaten se-Indonesia,” kata Tony Setiawan saat berada di SMPN 1 Sungguminasa.
Penilaian ini pun dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah yang ada di Kabupaten Gowa, khususnya pada aktualisasi penerapan TIK pada sistem belajar hingga sistem administrasi sekolah.
“Dengan apa yang kita dapatkan di lapangan secara nyata juga bisa membantu kami memberikan kebijakan dan masukan kepada pemerintah daerah agar bisa memanfaatkan sistem pengelolaan kependidikannya dengan lebih baik. Terutama dalam hal penerapan sistem TIK,” terangnya.
Lanjut Tony yang juga Kepala Balai Pustekkom Kemendikbud Semarang ini mengungkapkan, hal ini juga senada dengan apa yang didorong Menteri Pendidikan yang ingin menerapkan digitalisasi pada sektor pendidikan.
“Kita ingin inovasi yang diterapkan Pemkab Gowa di sektor pendidikan utamanya program digitalisasi di sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kita tidak ingin apa yang telah ada tidak diterapkan dengan lebih baik,” ujarnya.
Dirinya pun berharap, masuknya Pemkab Gowa sebagai nominator Anugrah Ki Hadjar 2019 ini bisa semakin mendorong seluruh stakeholder, utamanya Dinas Pendidikan dalam menciptakan inovasi-inovasi di bidang TIK demi mendorong kemajuan kualitas pendidikan di daerahnya.
Adapun yang ditinjau tim penilai di SMPN 1 Sungguminasa yaitu terkait implementasi kelas multimedia yang dicanangkan, laboratorium IT, perangkat TIK yang diterapkan dan implementasi inovasi yang telah dihadirkan. Sementara, yang ditinjau di SDN Paccinongang Unggulan yakni penerapan alat TIK pada program Imtaq di kelas 1 dan 2, ruang edutainment yang telah menerapkan aplikasi cinema edutainment atau konten mata pelajaran berbasis digital.
Dalam kesempatan mendampingi tim tersebut, Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni saat berharap Kabupaten Gowa dapat meraih penghargaan ini tanpa hambatan.
“Semoga kedatangan tim penilai ini membawa keberkahan bagi daerah kita dan menjadi kado terindah pada perayaan Hari Jadi Gowa ke-699 tahun ini,” kata wabup.
Adapun pemanfaatan teknologi yang dicanangkan pemerintah daerah hingga saat ini antara lain, program Iman dan Taqwa (Imtaq) untuk kelas 1 dan 2. Kemudian program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) yang mana dalam program ini Dinas Pendidikan telah menyiapkan modul digital, inovasi manajemen bagi pendidik dan renaga kependidikan (Impian) yang berupa database administrasi online untuk mendata para pengawas, guru, kepala sekolah dan staf.
Dan pada 2020 mendatang akan dirilis teknologi baru yakni Sistem Informasi Kehadiran Anak (Sika) yang diberi nama A-Kio yang mana orangtua dan guru dapat mengontrol bagaimana tingkat kehadiran dan keaktifan anak di masing-masing kelas dan sekolah. (saribulan)