ENREKANG, UJUNGJARI.COM — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Enrekang berhasil mendapatkan dua pengharagaan dalam puncak peringatan hari ulang tahun Kemenkumham atau Hari Dharma Karya Dhika ke-74 di Lapas Kelas 1 Kota Makassar.
Dua penghargaan yang diraih adalah terbaik pertama dalam membangun kolaborasi di Forkopinda dan piagam penghargaan terbaik ketiga dalam hal inovasi.
Kedua penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil KemenkumHam Sulsel, Priyadi kepada Kepala Rutan Kelas IIB Enrekang, Tubagus M Chaidir.
Tubagus M Chaidir mengatakan, penghargaan yang diraihnya adalah sebagai hasil dari upaya membangun kerjasama dan kolaborasi dengan Forkopinda di lembaga pemerintah otonom dan vertikal Forkopinda serta instansi pendidikan dan beberapa lembaga lainnya.
“Alhamdulillah, dari 24 UPT lapas dan Rutan di Sulsel, Rutan Enrekang mendapat penghargaan terbaik pertama dalam membangun kolaborasi,” kata Tubagus,
Kamis (31/10/2019) lalu
Ia menjelaskan, selama ini ada banyak hal yang dilakukan mulai dengan merubah kantor terutama dalam pelayanan publik berbasis HAM dan teknologi.
Khususnya dalam pelaksanaan tugas di Rutan dengan membuat layanan informasi melalui aplikasi Sistem Data Pemasyarakatan (SDP) Narapidana sudah cepat diakses.
Selain itu, pihaknya juga membuat layanan pendaftaran loket dibagi dua yakni umum dan disabilitas, layanan pengaduan.
Layanan informasi, tempat penitipan barang dan sarana kenyamanan pengunjung umum /disabilitas, org lansia atau cacat.
Pihaknya juga membuat layanan tempat jalur kursi roda bagi disabilitas, tempat duduk khusus serta bermain untuk anak-anak pengunjung.Karutan Enrekang, Tubagus M Chaidir
Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Enrekang berhasil mendapatkan dua pengharagaan dalam puncak peringatan hari ulang tahun Kemenkumham atau Hari Dharma Karya Dhika ke-74 di Lapas Kelas 1 Kota Makassar.
Membuat dua kamar mandi umum dan kamar mandi khusus disabilitas, musala buat pengunjung baik diluar maupun disekat ruang pembesuk dan membuat perpustakaan di dekat ruang pengunjung.
Serta fasilitas kesehatan bagi pengunjung dan warga binaan
sudah dikerjakan menuju layanan berbasis HAM dan membangun Zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih Birokrasi Melayani (WBBM).
Inovasi lain yang dilakukannya adalah membuat layanan Remun T (Rutan Enrekang mobile transformasi).
Dimana layanan ini berbasis pembinaan dan informasi tentang penilaian data proses WBP yang ingin mengetahui tentang data dirinya, contoh kapan bebas dan berapa dapat remisi serta lainnya.
Adapula program layanan LEKAS KELUAR (Layanan kesehatan Keluarga Rutan) dan program Jumpa karling (Jumat Pagi kebersihan lingkungan).
“Alhamdulillah berkat itu, kami mendapat piagam juara 1 kebersihan instansi dari bapak Bupati Enrekang,” ujarnya.
Ia menambahkan, program lain yang dibentuknya adalah senam sabtu ceria dan bermain musik melalui Wadah REF (Rutan Enrekang Family).
Dan melalui REF itu Narapidana sudah tampil sembilan kali mengikuti festifal dan acara undangan dari pemerintah.
Semua itu untuk bersinergi berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat agar terbentuk paradigma masyarakat menganggap Narapidana bukan orang jahat atau sampah masyarakat.Karutan Enrekang, Tubagus M Chaidir
Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Enrekang berhasil mendapatkan dua pengharagaan dalam puncak peringatan hari ulang tahun Kemenkumham atau Hari Dharma Karya Dhika ke-74 di Lapas Kelas 1 Kota Makassar.
Tapi bisa berbuat baik Insaf berkreatif inovatif bisa ikut berkarya untuk pemerintah dan masyarakat.
Sehingga para Narapidana bisa hijrah menjadi lebih baik di tengah masyarakat menjadi manusia yang mandiri.
“Dengan mendapat piagam penghargaan ini, saya berharap bisa jadi motivasi mempertahankan dan meningkatkan serta berkarya dan bersinergi dengan seluruh lapisam masyarakat,”tuturnya.
(suka)