MAKASSAR, UJUNGJARI.COM –Universitas Patria Artha (UPA) menyerahkan sertifikasi kompetensi kepada 51 penerima yang dinyatakan kompeten dan sudah melewati tahapan seleksi dan penilaian yang diselenggarakan kampus tersebut.
Mereka yang menerima sertifikasi kompetensi dibagi dalam beberapa bagian. Diantaranya sertifikasi untuk Teknisi Akuntasi Ahli, Teknisi Akuntansi Madya, Teknisi Akuntansi Muda, Operation Supervisor dari displin ilmu Teknik Informatika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Assesment Centre UPA, Indri Septiani mengemukakan, saat ini juga
sementara berproses uji kompetensi puluhan mahasiswa keperawatan UPA untuk mengantongi sertfikasi keperawatan.
Dia mengemukakan UPA sejauh ini mengelola tiga lembaga sertifikasi. Dua diantaranya berada di bawah naungan UPA dan satu lagi merupakan kerjasama dengan Kementerian Keuangan.
Untuk mengantongi sertifikat kompetensi tersebut tidak mudah karena seleksinya sangat ketat.
“Uji kompetensi dilakukan secara ketat. Tidak bisa main-main. Karena tanggung jawab kami kepada pemerintah terhadap pemegang sertifikat sangat besar. Makanya, setiap kami melakukan uji kompetensi, kadang ada yang tidak lulus karena memang penilaiannya belum kompeten,” tegasnya.
Rektor Universitas Patria Artha, Bastian Lubis mengatakan, sertifikat kompetensi diberikan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang berlaku secara internasional.
“Jadi kami di Universitas Patria Artha tidak hanya fokus bagaimana mahasiswa bisa menyelesaikan kuliahnya dan mengantongi ijazah. Tapi lebih pada menciptakan tenaga unggul yang siap masuk ke bursa kerja secara global. Kalau ijazah kan hanya sebatas pengakuan formal saja,” ungkap Bastian di Kampus Patria Artha, Sabtu (2/11).
Lebih jauh dia mengemukakan, sejak semester 3, mahasiswa UPA mulai dipersiapkan untuk bekerja. Jadi, bukan nanti lulus baru mereka sibuk mencari lowongan.
“Kami berharap semester 5, para mahasiswa UPA malah sudah bekerja,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, UPA juga
melaksanakan Penapisan Neurosains Terapan dengan tema Menyiapkan Indonesia Kompeten 2024 Menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Bastian, UPA selama ini menerapkan Wellness Neurosains Terapan untuk mengelola otak dan cara berpikir yang maksimal agar menjadi orang yang mandiri dan berkualitas.
Agar bukan hanya bisa bersaing di bursa kerja yang lebih ketat, tapi bisa menjadi enterpreneur yang menciptakan lapangan kerja.
“Itu sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi yang fokus terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia saat ini,” ungkapnya. (rahma)