MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Prestasi kembali ditorehkan Bengkel Sastra (Bestra) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM). Mereka berhasil keluar sebagai juara umum Festival Teater Makassar Indonesia (FTMI) XV se-Sulselbar. Kegiatan tersebut dilaksanakan UKM Seni Sibola IAIN Palopo.

Pencapaian ini merupakan yang kedua kalinya diraih Bestra UNM. Sebelumnya, di tahun 2018 lalu mereka juga keluar sebagai juara umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam FTMI tahun ini, Bestra mementaskan naskah La Tinro. Mereka meraih penghargaan pada sejumlah kategori. Masing-masing sutradara terbaik, penyaji terbaik, grup terbaik, pemeran utama pria terbaik, pemeran pembantu pria terbaik, pemeran pembantu wanita terbaik, serta set terbaik.

Juga nominasi pemeran utama wanita terbaik, nominasi penata kostum dan tata rias terbaik. Juga nominasi penata lighting terbaik, serta nominasi desain grafis terbaik.

Rostan Yuniardi selaku sutradara sekaligus penulis naskah, bersyukur atas keberhasilan yang diraih kali ini. Namun dia mengingatkan untuk tidak cepat berpuas diri.

”Tentu kita bersyukur dengan juara umum yang diraih dua kali berturut-turut. Semoga kita semua tidak cepat berpuas diri. Mari terus berkarya dan menghasilkan yang lebih baik lagi,” ujar Rostan.

La Tinro sendiri merefleksikan seseorang bukan yang suka tertidur (dalam bahasa Bugis, tinro artunya tidur). Tetapi esensinya lebih ke orang-orang yang hati dan nuraninya telah tertidur. Seperti kutipan dari naskah La Tinro, ”Lebih baik tidur saja daripada bangun, tidak. Benar-benar hidup.” (rls)