GOWA, UJUNGJARI.COM — Angka kenaikan jantung di Sulsel menanjak. Hal itu kemungkinan disebabkan fasilitas layanan yang sudah mulai bagus sehingga kasus dulu yang tidak terdiagnosa sudah mulai bermunculan. Apalagi dengan adanya BPJS.

Selain  itu, faktor risiko juga naik seiring usia hidup di Indonesia yang lebih tinggi. Jantung pada umumnya menyerang usia tua.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu dikatakan Ketua Perki Cabang Makassar Dr dr Idar Mappangara dalam kegiatan pembekalan sekira 70 dokter umum terkait cara efektif penanganan penyakit jantung, di aula RSUD Syekh Yusuf Gowa, Sabtu (26/10/2019) siang.

Dalam kesempatan itu Dr dr Idar Mappangara menjelaskan bahwa setiap tahunnya Perki Makassar turun ke lapangan berbagi ilmu bagi dokter-dokter di Sulsel. Kabupaten Gowa sendiri menjadi daerah kelima di Sulsel yang menjadi tujuan Perki setelah Jeneponto, Palopo, Maros, Soppeng.

Dalam  kesempatan itu 70 dokter umum yang bertugas di Kabupaten Gowa diberi penyegaran tentang manajemen hipertensi dan kolesterol. Para dokter umum yang bertugas di RSUD Syekh Yusuf serta di Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Gowa, maupun dokter-dokter swasta yang bertugas di klinik Pratama.

” Kalau kita bicara jantung koroner, usia muda juga bisa terkena. Terutama laki-laki. Salah satu penyebab utamanya adalah rokok,” kata Dr dr Idar Mappangara.

Ketua Panitia dr Abinisa Inaya Taim mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar dokter-dokter umum lebih aware lagi tentang tanda-tanda awal serangan jantung.

Karena itu, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Cabang Makassar bekerjasama dengan Departemen kardiologi dan kedokteran vaskular FK-Unhas menggelar simposium ‘ ‘ Management the Guideline Into Clinical Paractice’.

“Hipertensi dan kolesterol menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Karena itu teman-teman diberi penyegaran kembali agar dapat lebih baik menangani pasien-pasien di Gowa,” katanya.

Apalagi sebut Abinisa, di daerah Gowa ini angka pasien dengan serangan jantung cukup tinggi. Sehingga para dokter juga diharapkan mampu memberi pemahaman kepada masyarakat tentang penanganan penyakit jantung.

Selain itu, di Kabupaten Gowa sendiri juga belum memiliki dokter jantung. Sehingga Perki merasa perlu memberi edukasi kepada para dokter umum di daerah ini dengan menghadirkan pemateri yang mumpuni seperti Dr dr Abdul Hakim Alkatiri SpJP (K) FIHA dan dr Almudai SpJP.

“Masih ada kebiasaan di masyarakat, meski sudah ada tanda-tanda awal, tapi mereka abai. Tetap konsumsi makanan pantangan. Sebaiknya dari awal sudah ditangani dengan baik. Jangan menunggu parah sampai harus dirujuk dan mendapat perawatan yang lebih intensif,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya berharap bisa memberikan pengetahuan kepada petugas kesehatan kepada dokter umum terhadap penangan jantung praktis dan terkini. (saribulan)