Site icon Ujung Jari

100 Hektar Lahan Hutan di Rappoala Terbakar, BPBD dan Damkar Menyebar

GOWA, UJUNGJARI.COM — Terbakarnya sejumlah lahan hutan di area pegunungan Kabupaten Gowa hingga kini masih juga terjadi. Ada sejumlah titik api yang terlihat dari jauh dari wilayah Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. 

Titik lahan terbakar sangat jelas terlihat ketika melintas di kawasan bendungan Bilibili di Kelurahan Bontoparang dan Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Gowa.

Kebakaran lahan dan hutan ini mulai terjadi sejak hari Minggu (20/10/2019) kemarin. Salah satu titik kebakaran lahan hutan adalah di pos 1 dan 2 gunung Bawakaraeng di Kecamatan Tinggimoncong dan di kawasan gunung Lompobattang, Kecamatan Tompobulu, juga di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Sejak Minggu kemarin hingga kini api belum bisa dipadamkan. Pasalnya hembusan angin kencang pun mendukung melebarnya titik api. 

Karena kebakaran lahan dan hutan ini membuat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gowa dan Satgas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gowa menyebar untuk melakukan pemadaman bersama-sama warga dan TNI-Polri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa Ikhsan Parawansa yang dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya bersama sejumlah instansi terkait terus melakukan upaya pemadaman.

“Adapun kekuatan yang bergerak membantu BPBD Gowa, Dinas Damkar Gowa dan Damkar Jeneponto, TNI dan Polri, Manggala Agni, pemerintah setempat dan masyarakat saling bahu membahu membantu dalam pemadaman api di kawasan hutan tersebut,” kata Ikhsan yang mengatakan kebakaran lahan hutan di beberapa tempat telah terjadi sejak Rabu (22/10/2019) lalu dan berlanjut sampai sekarang.

Ikhsan menyebutkan bahwa dari peristiwa tersebut, diperkirakan sudah hampir ratusan hektar hutan dan lahan di Kecamatan Tompobulu terbakar.

“Kabakaran hutan dan lahan semalam meliputi kawasan Desa Rappoala dan Rappolemba,  Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa dan dari data terakhir Rappolemba yang belum padam luasannya diperkirakan puluhan hektar,” kata Ikhsan yang mengaku belum bisa mendapatkan data rincian luasan rill lahan hutan yang terbakar.

Dikatakan Ikhsan kondisi di Rappolemba saat ini masih ada titik api. ” Melihat kondisi saat ini kami mengimbau ke masyarakat untuk menjaga dan mengevakuasi warga yamg dekat dengan kawasan terbakar untuk mengungsi sementara di rumah keluarga terdekat dan masjid karena dikuatirkan api akan melebar dengan kondisi angin di lokasi yang tidak menentu,” kata Ikhsan dihubungi Selasa (22/10/2019) di Rappolemba.

Salah seorang warga Desa Rappolemba Ayhu Ummu Kalsum mengatakan bahwa sejumlah warga sekitar juga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman selain kuatir api bisa merambat ke permukiman juga karena asap mulai merebak mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Sudah banyak warga Borimasunggu yang mengungsi yang dan Dusun Bontosunggu, Desa Rappolemba. Ada yang mengungsi ke Dusun Bulupo’rong,” kata Ayhu.

Kapolsek Tompobulu Iptu Hasbullah mengatakan bahwa upaya pemadaman api yang dilakukan warga bersama Tim Manggala Agni mengalami kesulitan disebabkan angin bertiup kencang. 

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Dinas Damkar Gowa Mustamin Raga yang dikonfirmasi Selasa (22/10/2019) siang mengatakan hingga kini kawasan lahan dan hutan yang terbakar cukup luas. Khusus di Desa Rappoala saja luasan terbakar sudah mencapai 100 hektar.

” Itupun belum semuanya kita bisa datakan sebab  kondisi lahan hutan yang terbakar hingga kini masih terjadi sejak mulai terbakar hari Minggu kemarin,” kata Mustamin Raga.

Dikatakan Mustamin upaya pemadaman yang dilakukan Satgas Damkar bersama berbagai pihak lainnya cukup kesulitan disebabkan angin lembah cukup kencang sehingga bara api dari ranting dan kayu yang terbakar berpindah-pindah.

Khusus untuk menangani kebakaran lahan dan hutan di wilayah Kecamatan Tinggimoncong di kawasan Buluballea, pemadaman dibantu tim Damkar Manggala Agni, TNI-Polri, pemerintah Kecamatan Tinggimoncong serta masyarakat sekitar. (saribulan)

Exit mobile version