SIDRAP, UJUNGJARI.COM — Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HAN) tingkat Kabupaten Sidrap akan berlangsung pada Selasa, 22 Oktober, mendatang.

Kegiatan HAN ini yang diikuit sekitar 2000 santri dilaksanakan di halaman Masjid Agung Pangkajene, Kecamatan Maritenggae, mulai 18-22 Oktober.
Ada berbagai kegiatan dilakukan antara lain lomba vocal grup shalawat nariyah dan syubhanul wathan, lomba baca kitab kuning, lomba pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Kemudian juga diisi oleh lomba tahfidz Qur’an, lomba baca tafsir Bugis karangan AGH. Abd. Muin Yusuf, pawai obor, dan lomba kebersihan tenda.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua PCNU Sidrap, H Alwi Akil dengan cara pemukulan gendang.
Acara tersebut bertemakan “Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia yang memperlihatkan bahwa santri Indonesia akan menjadi generasi penerus Bangsa yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HAN) tingkat Kabupaten Sidrap akan berlangsung pada Selasa, 22 Oktober 2019.
Usai membuka acara itu, Ketua PCNU Sidrap, H Alwi Akil memberikan apresiasi kepada pengurus pengurus cabang GP Ansor Sidrap selaku panitia pelaksana atas terlaksananya kegiatan tersebut.
Tak hanya itu, dia juga mengajak kepada para peserta yang mengikuti kegiatan agar mengikuti seluruh rangkaian acara.
“Selain itu, kami minta peserta dapat menunjukkan karakter seorang santri yang sebenarnya sesuai dengan tema kegiatan Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia,” ucapnya.
Sementara itu, memasuki hari ketiga pelaksanaan kegiatan Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Sideap beberapa lomba telah selesai dilaksanakan diantaranya Lomba Pidato Bahasa Inggris dan Lomba Hifdzil Qur’an, Sabtu, 20 Oktober.
Peringatan HSN 2019 kali ini tidak hanya diisi dengan lomba-lomba keagamaan namun sejak setiap selesai melaksanakan shalat 5 waktu, shalawat asyghil menggema di dalam Masjid Agung Pangkajene oleh para santri yang yang dipimpin langsung oleh Banser telah ditargetkan akan dilantunkan sebanyak 250.000 kali hingga puncak perayaan HSN.
Menurut panitia pelaksana, Iksan Jafar mengatakan, shalawat asyghil tersebut dilantunkan oleh para santri sebagai bentuk do’a untuk Bangsa dan Negara kita.
“Shalawat tersebut sebagai bentuk kecintaan santri terhadap NKRI dengan berdo’a agar Bangsa dan Negara tercinta kita Indonesia terhindar dari gangguan orang-orang dzalim seperti radikalisme yang saat ini darurat di Indonesia,” pungkas Ketua Panitia Iksan Jafar.
Selain shalawat, para santri juga diajak mengikuti pengajian Kitab Ta’lim Muta’allim yang dibawakan oleh Ustadz yang dijadwal dari Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Sidrap yang mana ilmunya tidak perlu diragukan lagi setiap selesai melaksanakan shalat maghrib sampai tiba waktu Isya.
Kitab tersebut merupakan salah satu kitab pelajaran wajib para santri dalam menuntut ilmu karena di dalam kitab tersebut dijelaskan pentingnya menuntut ilmu serta adab-adab seorang santri dalam menuntut ilmu.
Hal ini diharapkan dapat menjadi ole-ole bagi para santri yang mengikuti HSN selama 5 hari dan akan diamalkan di tempat mereka menuntut ilmu ke depannya. (H.Ady)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT