Site icon Ujung Jari

Kisah dr Najma Membantu Warga Terluka saat Kerusuhan Wamena hingga Bangga Bertemu Bupati Soppeng

WAMENA, BKM — Ada hal menarik dari kunjungan Bupati Soppeng, H. A. Kaswadi Razak ke Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua. Bupati Soppeng tanpa sengaja betemu dengan warganya asal Batubatu, Kecamatan Marioriawa yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah. Namanya dr. Najmatullah, Sp.B.

“Saya sangat mengapresiasi atas dedikasi yang telah ditunjukkan oleh dr. Najma. Saya tidak menyangka ada orang Soppeng yang bertugas di tempat ini sebagai ahli bedah. Selamat mengemban amanah yang mulia ini dok,” ujar Kaswadi kepada dr Najma.

Dokter Najma sebenarnya bertugas di daerah yang cukup terpencil yaitu di Lani Jaya, Kabupaten Keerom yang bebatasan dengan Wamena Kabupaten Jayawijaya. Akan tetapi pascakerusuhan di Wamena, dr. Najma dapat perintah untuk membackup Wamena dan sekitarnya.

“Tanggal 24 September lalu, saya diperintahkan turun dari Lani Jaya ke Wamena karena ada pasien luka tikam yang harus operasi,” cerita dr Najma kepada Kaswadi.

“Saya tiba jam 10 malan di Wamena dan pasien langsung kami suruh dorong ke ruang operasi. Perjalanan dari Lani ke Wamena cukup jauh, sekira 2,5 jam sehingga kondisi luka akibat tikaman sempat infeksi, namun tetap dalam penanganan kami,” paparnya.

Hari-hari berikutnya di RS Wamena, lanjutnya, mereka cuma menangani pasien yang cuci luka agar tidak infeksi dan yang patah tulang di stabilisasi.

“Sebenarnya kejadian kerusuhan Wamena pada tanggal 23 September lalu, malamnya saya ditelepon oleh teman-teman dokter bedah dari beberapa kabupaten lain di Papua yang akan mengevakuasi saya kembali ke Makassar.  Bahkan besok paginya ketua IDI Papua juga sudah perintahkan evakuasi saya keluar dari Lani,” tuturnya.

“Tapi karena saya satu-satunya dokter bedah terdekat dari Wamena maka Sekda Kabupaten Keerom, Dirut RSUD Kwaingga, serta ketua IDI Papua meminta saya untuk turun ke Wamena membantu para korban. Karena situasi yang tidak kondusif akhirnya saya harus dikawal Kopassus dari Lani Jaya ke Wamena dan baru tiba jam 22.00 di Wamena,” kisah Najma.

“Sangat sulit mencari dokter spesialis yang mau ke daerah konflik. Tapi dengan panggilan nurani sebagai dokter, saya harus bertahan membantu masyarakat di daerah ini.
Walaupun sebenarnya saya sempat akan dievakuasi keluar dari Lani, tapi dengan rasa kemanusiaan dan hati nurani, saya tetap bertahan dalam situasi konflik kemarin,” kata Najma lagi.

Bahkan kepada Kaswadi, dr Najma mengaku sudah bulatkan tekad untuk tetap tinggal membantu saudara-saudara mereka di Lani dan Wamena.

“Ini semua berkat kedatangan Bapak Bupati Soppeng. Saya sangat terharu dan bangga, bupati saya datang melihat langsung warganya di Wamena pascakerusuhan. Hal ini juga adalah sebagai terapi trauma healing bagi kami di sini. Terima kasih Pung Dulli, terima kasih aparat keamanan serta terima kasih team dari Soppeng yang telah berkunjung ke Wamena melihat langsung keadaan kami di sini,” tutup dr Najma. (rls)

Exit mobile version