BULUKUMBA, UJUNGJARI.COM — Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto dan Kapolres Bulukumba AKBP Syamsu Ridwan mengumpulkan seluruh humas instansi, Senin (14/10/2019).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan citra Kabupaten Bulukumba yang lebih kondusif, aman, nyaman, responsif dan humanis melalui peran kehumasan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan ini merupakan hal pertama dilakukan di Bulukumba. Humas yang hadir adalah humas instansi pemerintah daerah, instansi vertikal serta humas dari BUMN.
Pertemuan ini dipimpin Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto bersama Kapolres AKBP Syamsu Ridwan di ruang rapat wakil bupati.
Wabup Tomy dalam kesempatan tersebut mengatakan, pertemuan tersebut sebagai langkah dalam mengsinergikan seluruh pemangku kepentingan (humas) untuk membendung dan mengolag informasi-informasi yang beredar ke masyarakat, khususnya di media sosial yang cenderung terdistorsi dengan fakta yang sebenarnya lalu kemudian menjadi viral.
Pengalaman Pilpres sebelumnya, kata Tomy harus memberikan pembelajaran oleh karena masyarakat sangat mudah terpapar informasi hoax yang sengaja direproduksi pihak tertentu.
Menurut Wabup Bulukumba, era informasi 4.0 menuntut humas sadar dengan peran strategisnya khususnya melakukan counter opini yang dibuat oleh para buzzer atau orang yang memiliki tendensi membuat opini dengan niat tertentu.
“ Kalau opini negatif yang terus didengungkan, maka akan terkonstruksi cara berpikir negatif, padahal banyak hal baik dan inspiratif yang ada di Kabupaten Bulukumba. Hanya saja tidak tersampaikan, sehingga yang dikonsumsi masyarakat adalah informasi-informasi yang sifatnya negatif,” tandas Tomy.
Tomy berharap, pertemuan tersebut menjadi langkah awal dalam menggagas wadah atau forum humas instansi sebagai upaya secara kolektif untuk melahirkan gagasan baru dalam merekonstruksi cara pandang masyarakat tentang Bulukumba.
“ Forum ini nantinya menjadi wadah humas untuk saling berbagi, saling berempati sesama orang yang bekerja pada aspek kehumasan, sekaligus meminimalisir distorsi informasi melalui penyampaian klarifikasi,” kata Tomy.
Tomy juga meminta humas harus mampu melakukan package dan messagge informasi yang menarik sehingga masyarakat tertarik menghabiskan kuota datanya membaca informasi perkembangan, inovasi serta pelayanan yang telah diberikan pemerintah.
Sementara itu, Kapolres Bulukumba AKBP Syamsu Ridwan yang merupakan inisiator pertemuan humas mengungkapkan jika selama ini humas hanya bekerja sendiri-sendiri untuk instansinya. Padahal, jika para humas bersinergi tentu akan menciptakan opini yang positif terkait Kabupaten Bulukumba yang lebih baik.
“Tentunya tujuan kita (humas) sama, sehingga penting kita kerjasama dalam menciptakan opini yang positif, sehingga opini yang terbangun di publik juga menjadi baik,” kata kapolres.
Jika informasi positif ini terus menerus disampaikan, kata Syamsu Ridwan maka akan terbangun citra Bulukumba yang positif. Demikian sebaliknya, jika hanya informasi negatif yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka Bulukumba akan dipandang negatif.
Untuk memperkuat humas se Kabupaten Bulukumba, Syahrial Yusuf dari PLN UP3 Bulukumba mengusulkan agar para humas Bulukumba melakukan pertemuan secara berkala dan bergilir di instansi masing-masing.
“ Selain untuk membahas isu-isu aktual, instansi yang menjadi pelaksana dapat berbagi informasi terkait progres kinerja dari instansinya,” ucapnya.
Pertemuan ini juga membahas agenda yang akan dilakukan, seperti pembentukan wadah forum humas serta melaksanakan workshop kehumasan dan jurnalistik kepada para humas instansi. (amin)