BANTAENG, UJUNGJARI.COM– Jambore Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dilaksanakan untuk pertama kalinya. Kegiatan ini dipusatkan di Kabupaten Bantaeng. Berlangsung 10-13 Oktober 2019.

Tercatat sebanyak 1.703 peserta ikut ambil bagian dalam event ini. Mereka berasal dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel. Ditambah peserta lain dari Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Para peserta ambil bagian dalam sejumlah kegiatan yang dilaksanakan pada jambore ini. Seperti seminar nasional KKBPK, expo, outbond, hingga penyuluhan serentak.

Bahkan, untuk penyuluhan serentak berhasil menorehkan sejarah. Kegiatan ini masuk dalam catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Senior Manager MURI Indonesia Ariani Siregar mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan sejak awal acara. Juga menyaksikan langsung pelepasan 1.048 penyuluh KB untuk melakukan penyuluhan pada delapan kecamatan dan 64 desa/kelurahan dengan kurang lebih 10.480 peserta.

“Dengan ini resmi kami catat di MURI dengan nomor rekor yang ke 9.217,” katanya pada pembukaan jambore di Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, (12/10).

Sebelum rekor penyuluh terbanyak ini, menurut Arini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mencatatkan sejumlah rekor lainnya. Yakni pelayanan implan secara serentak dengan diikuti 10.071 akseptor di Banten tahun 2015.

Kemudian pelayanan KB-Kesehatan serentak TNI dan Polri di Jawa Tengah tahun 2013. Ada pula pelayanan KB IUD serentak di 36 kabupaten/kota dengan 29.306 akseptor di Jatim 2012. Sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi di Pondok Pesantren, Mataram 2012. Serta pelayanan KB MOW terbanyak dengan melibatkan 886 akseptor di Jatim tahun 2012.

Usai mengumumkan catatan rekor penyuluh terbanyak, pihak MURI menyerahkan piagamnya kepada Kepala BKKN Pusat Hasto Wardoyo, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Rini Riatika Djohari, dan Bupati Bantaeng Ilham Azikin.

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo memberi apresiasi terhadap pelaksanaan jambore PKB-PLKB. ”Ini merupakan yang pertama kalinya di Indonesia. Jambore ini sengaja dilaksanakan, karena kita semua sadari bahwa PKB dan PLKB merupakan ujung tombak dari suksesnya pelaksanaan program KKBPK,” ujarnya.

Dia pun mendorong kepada seluruh PKB-PLKB yang mengikuti jambore ini, untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebab masih banyak target program KKBPK yang hendak dicapai. Sehingga dibutuhkan sinergitas untuk mencapainya.

Mantan bupati Kulonprogo itu pun tak segan-segan untuk membagikan nomor telepon selularnya kepada para peserta jambore. ”Kalau ada hal penting yang perlu disampaikan, silakan,” ujarnya sambil menyebut nomor HPnya.

Hasto yang baru tiga bulan menjabat sebagai kepala BKKBN Pusat, menyampaikan pula bahwa saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta agar dibuat indeks pembangunan keluarga (IPK). Karena selama ini yang ada baru indeks pembangunan manusia (IPM). ”Tahun depan IPK ini akan diluncurkan, sekaligus dilaksanakan,” jelasnya.

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah dalam kesempatan itu, mengatakan bahwa tugas BKKBN saat ini bukan hanya menekan angka kelahiran. Tapi juga bagaimana bisa menghasilkan anak-anak yang sehat dan kuat. Menjadi generasi kuat serta unggul.

”Tantangan ke depan kita semua adalah mencegah stunting. Karena itu, menjadi tugas kita untuk menghadirkan anak-anak yang cerdas dan unggul,” terangnya.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin yang turut hadir di acara tersebut, mengaku terhormat karena daerahnya dipilih sebagai tuan rumah jambore yang digelar pertama kali digelar di Indonesia ini.

“Karena PKB dan PLKB ini merupakan lini depan pejuang keluarga berencana di suatu daerah, sehingga menjadi suatu kehormatan besar bagi kami masyarakat Bantaeng dengan kehadiran mereka di sini,” katanya.

Atas dasar itu pula, Ilham menyampaikan bahwa seluruh peserta jambore digratiskan menikmati semua obyek wisata yang ada diBantaeng.

Usai pembukaan jambore, dilanjutkan dengan peninjauan stan expo yang ada di Lapangan Pantai Seruni. Juga seminar nasional yang dilaksanakan di Gedung Kartini Bantaeng. Direktur Lini Lapangan BKKBN Pusat Wahidin menjadi salah satu narasumber. Peserta berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia. (*)